Translate

“Rasa takut terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenar-benarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya.” (HR Ahmad)

“Raja (pemimpin) dan agama merupakan dua sejoli, tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya, karena agama adalah pondasi sementara raja adalah penjaganya, jika tidak memiliki pondasi maka akan hancur, dan jika tidak memiliki penjaga maka nilai-nilai yang terkadung didalamnya (Islam, Iman, Ihsan) akan rapuh dan segera sirna”
Assalâmu'alaikum warahmatullâhi wa barakâtuh

jadwal sholat

Akan lahir dari ilmu:

kemuliaan walaupun orangnya hina, kekuatan walaupun orangnya lemah, kedekatan walaupun orangnya jauh, kekayaan walaupun orangnya fakir, dan kewibawaan walaupun orangnya tawadhu'

01 November 2011

[ 01/11/2011 ] Pejabat Gaza Kunjungi Pembangunan RS Indonesia


Suara Palestina Untuk Dunia

Posted by: im_firman | 01 November 2011 | 5:05 PM



BrigadeAl-Karamah -Dalam bulan Oktober 2011 ini, sudah dua pejabat Gaza yang mengunjungi lokasi pembangunan RS Indonesia di Bayt Lahiya Gaza Utara, yaitu Menteri Kesehatan dr. Bassim Naim dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, dr. Naji Sarhan.Mereka datang ke lokasi RS Indonesia untuk melihat langsung hasil pekerjaan pembangunan RS Indonesia yang saat ini sudah mencapai 50% untuk bangunan strukturnya. Kedua Menteri itu tampak terkejut dengan progress pembangunan RS Indonesia yang terbilang sangat cepat.


Ungkapan syukur dan terima kasih kepada rakyat Indonesia juga berkali-kali terucap dari kedua pejabat tinggi di Gaza tersebut.
Didampingi beberapa stafnya, Sabtu (15/10/2011), Menteri Kesehatan Palestina di Gaza, dr. Bassim Naim mengunjungi lokasi pembangunan RS Indonesia.Kedatangan Bassim Naim langsung disambut oleh 6 relawan MER-C yang tengah mengawasi proses pembangunan RS dan para pekerja bangunan lokal yang saat ini berjumlah sekitar 38 orang.
Sambil berdiskusi dengan Tim Insinyur MER-C Indonesia, Bassim Naim berkeliling untuk melihat hasil pekerjaan pembangunan RS Indonesia yang akan berbentuk segi 8.Orang nomor satu bidang kesehatan di Gaza ini menyempatkan diri turun ke bawah untuk melihat ruang basement RS Indonesia.
Dalam kunjungannya tersebut, Bassim Naim menyatakan bahwa dirinya sangat senang dan bangga melihat pembangunan RS Indonesia yang berjalan lancar. Dia juga mengaku sangat terkejut melihat perkembangan pembangunan RS Indonesia yang terbilang sangat cepat. Ungkapan terima kasih berkali-kali terucap dari mulut sang Menteri.
“Terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas hadiah untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza berupa Rumah Sakit. Rumah Sakit ini akan menjadi salah satu Rumah Sakit terbesar di Jalur Gaza yang akan meng-cover Rumah Sakit yang ada di Gaza bagian Utara,” ungkap Bassim Naim.
Sembari merapatkan telapak tangannya ke dada, Bassim Naim juga mengungkapkan salam dan terima kasih kepada dr. Joserizal dan Pimpinan MER-C, kepada Divisi Konstruksi MER-C, seluruh staf MER-C, serta seluruh rakyat Indonesia dari kami rakyat Palestina untuk pembangunan RS Indonesia. Menurutnya, pembangunan Rumah Sakit Indonesia adalah sebuah ikatan persahabatan yang kuat antara rakyat Indonesia dengan rakyat Palestina.
Tak lupa Bassim Naim juga mengungkapkan permintaan maafnya karena diawal proses pembangunan RS Indonesia sempat ada beberapa masalah yang terjadi. Namun hal ini, tambahnya, semata-mata disebabkan oleh metode dan disain RS Indonesia yang memang berbeda dengan disain bangunan yang lazim terdapat di Gaza.
Proyek pembangunan ini menurutnya, merupakan awal keberhasilan proyek dari kawasan Asia Tenggara.“Baru dari Indonesia yaitu program Rumah sakit Indonesia yang berasal dari Asia Tenggara. Saya bersyukur saat ini di Gaza sudah ada sample project dari Asia Tenggara. RS Indonesia akan menjadi contoh bagi proyek-proyek yang akan datang khususnya dari Asia Tenggara,” ucap Bassim Naim.
Tidak hanya Menteri Kesehatan, seminggu sebelumnya, Sabtu (08/10/2011), sekitar jam 11 siang WG, tiba-tiba Tim relawan MER-C Indonesia di Gaza yang sedang mengawasi pembangunan RS Indonesia dikejutkan dengan kedatangan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Gaza, DR.Naji Sarhan. Wakil Menteri PU datang ke lokasi RS Indonesia bersama 3 pejabat dari Kementerian PU di Gaza-Palestina.
Kedatangan para pejabat di Gaza ini menjadi dorongan semangat baru bagi para pekerja lokal dan tentu juga bagi para relawan MER-C Indonesia yang sudah lebih dari 1 tahun bertugas di Gaza.
Diakui oleh Ketua MER-C Cabang Gaza, Abdillah Onim, bahwa DR. Naji Sarhan dari Kementerian PU adalah salah satu pejabat di Gaza yang bertanggung jawab pada program ini dan selalu membantu serta memberikan soluasi jika ada masalah-masalah terkait pembangunan.


“Beliau selalu menjadi penengah jika ada masalah menyangkut pekerjaan RS Indonesia, khususnya antara insinyur dari Pihak Kementerian Kesehatan Palestina dengan insinyur dari MER-C Indonesia,” ungkap Abdillah.Ucapan syukur dan terima kasih juga berkali-kali diucapkan oleh sang menteri melihat proyek RS Indonesia akhirnya bisa berjalan dan progressnya sangat cepat. Proyek ini, tambahnya, merupakan sebuah wujud kerja keras dan kerja sama yang sangat luar biasa.
“Seperti inilah hasilnya jika kita bekerja sama saling menopang dan melibatkan semua elemen yang ada di Jalur Gaza. RS Indonesia sebagai sebuah amanah dari rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina akan menjadi salah satu RS terbesar di Jalur Gaza bahkan di seluruh wilayah Palestina. RS Indonesia juga akan menjadi RS utama di wilayah Gaza bagian Utara,” tegas Dr.Naji Sarhan.

No comments:

Mengapa bangsa Indonesia harus memberikan rasa kepedulianya terhadap Palestina?
Sedikitnya ada 5 alasan yang mendasarinya yaitu:
1. Palestina adalah tanah yang diwakafkan Umar Bin Khatab kepada Umat Islam
2. Palestina adalah tempat suci Umat Islam
3. Palestina adalah Qiblat pertama Umat Islam
4. Palestina adalah negeri Isra' Mi'rajnya Baginda Nabi Muhammad SAW
5. Palestina adalah alasan Historis, Palestina mendukung kemeredekaan Indonesia
"DEMI KEBANGKITAN ISLAM KAMI RELA BERKORBAN UNTUK ISLAM YANG MULIA"

PAHAM ZIONISME DAN ISRAEL

Teror... Peperangan, pengusiran dan pembantaian... Selama puluhan tahun hingga kini Al Quds bersimbah darah, air mata dan penderitaan... Namun sebelumnya, terdapat masa di mana Palestina menjadi teladan bagi perdamaian, kerukunan dan keadilan. Pemeluk agama yang berbeda hidup berdampingan sebagai saudara dan beribadah dengan semangat saling menghormati dan menghargai. Masa kedamaian ini terjadi dalam sejarah di masa pemerintahan Muslim. Kala itu, wilayah ini di bawah pemerintahan Islam setelah pengambil-alihan Palestina oleh Khalifah Umar pada tahun 637 M. Pemerintahan baru ini memperlihatkan toleransi besar terhadap kaum Nasrani dan Yahudi. Sebagaimana ajaran Islam, pemerintahan Muslim mengizinkan pemeluk agama lain untuk hidup sesuai agama mereka masing-masing. Kekhalifahan Utsmaniyyah mengambil alih wilayah ini pada tahun 1517 dan memperlihatkan toleransi dan keadilan yang sama sebagaimana pemerintahan Muslim sebelumnya. Mereka membangun suasana perdamaian dan kebebasan di wilayah yang masih menjadi teladan hingga kini. Berkat “sistem bangsa,” yang mengizinkan pemeluk agama berbeda untuk hidup sesuai keyakinan masing-masing, kaum Nasrani dan Yahudi menikmati lingkungan yang penuh toleransi, keamanan dan kebebasan di wilayah kekhalifahan Utsmaniyyah.