Translate

“Rasa takut terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenar-benarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya.” (HR Ahmad)

“Raja (pemimpin) dan agama merupakan dua sejoli, tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya, karena agama adalah pondasi sementara raja adalah penjaganya, jika tidak memiliki pondasi maka akan hancur, dan jika tidak memiliki penjaga maka nilai-nilai yang terkadung didalamnya (Islam, Iman, Ihsan) akan rapuh dan segera sirna”
Assalâmu'alaikum warahmatullâhi wa barakâtuh

jadwal sholat

Akan lahir dari ilmu:

kemuliaan walaupun orangnya hina, kekuatan walaupun orangnya lemah, kedekatan walaupun orangnya jauh, kekayaan walaupun orangnya fakir, dan kewibawaan walaupun orangnya tawadhu'

12 November 2011

30 Ribu Pemuda Palestina dan Suriah Siap Serang Israel


Kampanye Palestina Untuk Dunia
Posted by: im_firman | 12 November 2011

Tercatat lebih dari 30 ribu pemuda Palestina dan Suriah, mengirim surat tanda tangan mereka kepada pemerintah Damaskus dan menyatakan kesiapan mereka untuk melakukan operasi di Palestina pendudukan (Israel).

Fars News, Kamis (9/11) melaporkan, sebelumnya pada peringatan hari Nakbah (hari petaka) di Palestina pendudukan, lima pemuda Palestina menyusup ke dalam wilyaah Israel untuk melancarkan serangan. Namun mereka ditangkap pasukan rezim Zionis.

Kini lebih dari 30 ribu pemuda Palestina dan Suriah, yang telah menyelesaikan pelatihan militer mereka dalam tiga bulan terakhir menyatakan siap untuk dikirim guna melancarkan serangan ke Israel.

Dalam surat tanda tangan dan deklarasi yang dilayangkan kepada pemerintah Suriah, mereka meminta pemerintah Damaskus mengizinkan mereka memasuki wilayah Israel. Mereka bahkan siap menjalankan misi anti-Israel dalam kondisi seberat apapun.

Bagi rezim Zionis Israel, pernyataan kesiapan 30 ribu pemuda Palestina dan Suriah untuk melancarkan serangan ke Tel Aviv itu, merupakan momok bagi rezim Zionis yang bahkan tentara mereka tidak memiliki nyali dan spirit setinggi para pejuang muqawama meski mereka dilengkapi persenjataan dan logistik termoderen.

Para pengamat berpendapat bahwa pasukan muqawama muda itu merupakan ancaman potensi besar bagi Israel. Jika Israel bersikeras mencampuri krisis di dalam negeri Suriah, maka 30 ribu pasukan muqawama itu akan menjadi bagian dari skenario pemerintah Damaskus dalam melumpuhkan pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
[republika/yahoo]

Allah-green.svg

...***Brigade Al-Karamah***...
suarAsia.blogspot.com

...
Mengapa bangsa Indonesia harus memberikan rasa kepedulianya terhadap Palestina?
Sedikitnya ada 5 alasan yang mendasarinya yaitu:
1. Palestina adalah tanah yang diwakafkan Umar Bin Khatab kepada Umat Islam
2. Palestina adalah tempat suci Umat Islam
3. Palestina adalah Qiblat pertama Umat Islam
4. Palestina adalah negeri Isra' Mi'rajnya Baginda Nabi Muhammad SAW
5. Palestina adalah alasan Historis, Palestina mendukung kemeredekaan Indonesia
"DEMI KEBANGKITAN ISLAM KAMI RELA BERKORBAN UNTUK ISLAM YANG MULIA"

PAHAM ZIONISME DAN ISRAEL

Teror... Peperangan, pengusiran dan pembantaian... Selama puluhan tahun hingga kini Al Quds bersimbah darah, air mata dan penderitaan... Namun sebelumnya, terdapat masa di mana Palestina menjadi teladan bagi perdamaian, kerukunan dan keadilan. Pemeluk agama yang berbeda hidup berdampingan sebagai saudara dan beribadah dengan semangat saling menghormati dan menghargai. Masa kedamaian ini terjadi dalam sejarah di masa pemerintahan Muslim. Kala itu, wilayah ini di bawah pemerintahan Islam setelah pengambil-alihan Palestina oleh Khalifah Umar pada tahun 637 M. Pemerintahan baru ini memperlihatkan toleransi besar terhadap kaum Nasrani dan Yahudi. Sebagaimana ajaran Islam, pemerintahan Muslim mengizinkan pemeluk agama lain untuk hidup sesuai agama mereka masing-masing. Kekhalifahan Utsmaniyyah mengambil alih wilayah ini pada tahun 1517 dan memperlihatkan toleransi dan keadilan yang sama sebagaimana pemerintahan Muslim sebelumnya. Mereka membangun suasana perdamaian dan kebebasan di wilayah yang masih menjadi teladan hingga kini. Berkat “sistem bangsa,” yang mengizinkan pemeluk agama berbeda untuk hidup sesuai keyakinan masing-masing, kaum Nasrani dan Yahudi menikmati lingkungan yang penuh toleransi, keamanan dan kebebasan di wilayah kekhalifahan Utsmaniyyah.