Translate

“Rasa takut terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenar-benarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya.” (HR Ahmad)

“Raja (pemimpin) dan agama merupakan dua sejoli, tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya, karena agama adalah pondasi sementara raja adalah penjaganya, jika tidak memiliki pondasi maka akan hancur, dan jika tidak memiliki penjaga maka nilai-nilai yang terkadung didalamnya (Islam, Iman, Ihsan) akan rapuh dan segera sirna”
Assalâmu'alaikum warahmatullâhi wa barakâtuh

jadwal sholat

Akan lahir dari ilmu:

kemuliaan walaupun orangnya hina, kekuatan walaupun orangnya lemah, kedekatan walaupun orangnya jauh, kekayaan walaupun orangnya fakir, dan kewibawaan walaupun orangnya tawadhu'

04 May 2012

MUSUH ISLAM BANYAK, 2 DI ANTARANYA :

1.     Golongan KAFIR
(sudah jelas mereka diluar Golongan dan kita bisa membedakannya)

2.     Golongan MUNAFIK
( ini yg paling berbahaya dan patut di waspadai karena golongan munafik ini adalah musuh yg tidak nyata dan mereka ada dalam golongan dan duduk bersama jamaah)

golongan munafik ini sangat mudah mengeluarkan pendapat yg menimbulkan kontra & kontroversi, mudah pula mengatakan bahwa jamaah itu sesat, ajaran itu tdk baik..dan banyak lagi. 

dan salah satu yg sedang trend saat ini dari gol MUNAFIK adalah KELOMPOK/JARINGAN ISLAM LIBERAL INDONESIA

(setahu saya liberal ya liberal kenapa sekarang ada embel2 islamnya ya????) 

Liberal populer masa PD I semasa Yahudi ingin mendirikan negara Israel di Palestina dan misi nya waktu itu adalah melenyapkan sistem kekalifahan Turki (terakhir)

untuk di indonesia ini ditrend-kan oleh mereka yang bersekolah di luar negeri (Amerika) tapi sayang swaktu mengenyam pendidikan di luar negeri mereka kerasukan virus LIBERAL dan akhirnya mereka bawa sampai ke indonesia lantas mereka menyebarkan virus LIBERAL kepada masyarakat yg mudah terperdaya oleh tipu muslihat mereka.

Golongan/ Jaringan islam liberal ini mengikuti ajaran/Paham/Hukum Liberal ciptaan tangan para ZIONIS Israel ATHEIS karena mereka menolak campur tangan agama dalam kepemimpinan/pemerintahan. hukum ini sengaja memisahkan urusan dunia dengan agama, memisahkan urusan kepemimpinan dengan agama.  

dalam kata lain menurut hukum para-LIBERAL cukuplah dunia itu sebagai surgaku.
sedangkan bagi ummat Islam, dunia itu hanyalah sekedar kendaraan menuju tujuan akhir yaitu akhirat. 

Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui (Yunus:5). Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang- orang yang bertakwa (Yunus:6). Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami (Yunus:7). mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan (Yunus:8). Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai- sungai di dalam syurga yang penuh kenikmatan (Yunus:9). Do'a mereka di dalamnya ialah: "Subhanakallahumma", dan salam penghormatan mereka ialah: "Salam". Dan penutup doa mereka ialah: "Alhamdulilaahi Rabbil 'aalamin" (Yunus:10).  

"jadi jaringan JIL di indonesia ini tidaK LAIN hanyalah sekolompok kecil orang islam yg sudah kebablasan, "kecintaannya akan dunia melebihi kecintanya kepada ALLAH SWT dan takut akan kematian" ya so pasti takut mati karena ke-Tauhid-an kepada Allah SWT mereka ganti dengan  Uang, harta dan kenikmatan dunia, kesenangan mereka tidak lain adalah berfoya-foya dan berpesta jadi mereka ini takut untuk meninggalkan kenikmatan dunia itu yg menurut mereka surga.

sesuai hadist-nya :
"Dapat diperkirakan bahwa kamu (ummat islam) akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang yang berebut melahap isi mangkok (makanan). Para sahabat bertanya, “Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak, bahkan saat itu jumlah kalian banyak sekali tetapi seperti buih air bah (tidak berguna) dan kalian ditimpa penyakit wahan.” Mereka bertanya lagi, “Apa itu penyakit wahan, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Kecintaan yang sangat kepada dunia dan takut mati.” (HR. Abu Dawud)

ibadah kepada Allah SWT bagi para-LIBERAL ini cukup hanya sebagai simbol saja  (padahal banyak yg awal muasal mereka jebolan pesantren ataw mungkin anak kyai sekalipun).
orang-orang Liberal ini sangat pintar ceramah mengenai alquran (ya jelas aja!!!  mereka ini sebelum liberal adalah orang islam seperti kita bahkan boleh di bilang jago ngaji, rajin sholat, dan pemahaman soal agamanya ok) tapi akhirnya mereka ini memutar balikkan kebenaran ajaran islam. 

jaringan JIL ini kerjannya tidak lain hanya membanding-bandingkan antara syariat (hukum yg dibuat Allah untuk semua umat) dengan hukum ciptaan tangan kotor manusia. apa yang tidak boleh menurut syariat islam-pun akan mereka bendung dengan dalil dalil yg mereka punya.

Sangat jelas Misi dan Visi jaringan JIL ini adalah menjerumuskan umat islam kepada sifat ke-KUFFUR-AN

sulit memang membedakan bagi kita yg pendidikan agamanya belum cukup dan pasti akan sangat mudah terkecoh dan akhirnya mengikuti golongan LIBERAL. 

Jaringan para-liberal ini jika berbicara/berkata2 terlihat seperti layaknya orang yg sangat bijaksana, namun bagi orang yg teguh keimanannya hanya kepada ALLAH SWT tidak sulit membaca akal bulus dan tipu daya maupun akal-akalan dari golongan/jaringan para-Liberal (JIL) ini. sekalipun mereka berkata bijak atau seolah terkesan bijaksana itupun hanya sebatas untuk kepentingan pencapaian tujuan mereka. 

Para liberal ini senang akan tepuk soray dukungan dari orang yg bersedia menjadi budak mereka. tapi pada sewaktu mereka tidak membutuhkan lagi tenaga/daya fikiran orang yg bekerja untuk mereka dengan sangat mudahnya mendepak tanpa berfikir panjang. karena dalam kamus mereka dengan uang apapun bisa dilakukan, apapun bisa di beli (manuasia/benda) sekalipun. 

Dalam melakukan bisnis misalnya, tujuan mereka adalah jangka pendek dengan sebisa mungkin mendapat keuntungan sebesar mungkin tanpa memperdulikan itu merugikan mitra/klien nya atau tidak. paham ini juga tidak memperdulikan peraturan/sistem kerja bagi buruh, dan juga menolak intervensi penguasa/pemerintah.

inilah sedikit gambaran mengenai paham/hukum Liberal yg di ciptakan oleh tangan kotor Zionis Atheis (Yahudi).

Perlu diketahui orang-orang para-liberal ini jika bertindak atau melakukan sesuatu hal hanya berdasarkan IQ saja (kecerdasan otak) tanpa menggunakan kecerdasan spiritual (hati nurani),

sedangkan bagi umat islam sejati yg keimannanya hanya kepada Allah SWT tentu dalam berfikir, bertindak, melakukan suatu hal ataupun memutuskan akan di bantu oleh hati nurani yang ada dalam jiwa setiap manusia yang disebut sebagai sebagai Fitrah. 

hati nurani ini kita gunakan untuk mengontrol apa sedang kita fikirkan oleh otak kita sebelum kita melakukan sesuatu apapun sehingga baik buruknya apa yg ada dalam fikiran kita akan dapat di peringatkan oleh hati nurani manusia apakah itu menyangkut kebaikan atau keburukan dan segala sesuatunya jika kita mengikuti kehandak hati untuk selalu berbuat baik niscaya akan sesuai dengan fitrah manusia sebagai hamba Allah.

Iqro
(bacalah)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
"MANUSIA DIILHAMI ALLAH JALAN YANG BURUK DAN YANG BAIK"
Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
Demi bulan apabila mengiringinya,
Demi siang apabila menampakkannya,
Demi malam apabila menutupinya,
Demi langit serta pembinaannya,
Demi bumi serta penghamparannya,
Demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
**ASY SYAMS **

jadi Saudara semuslim dan setanah air... sebelum mengikuti golongan ini simak sedalam - dalam nya apa yg mereka bicarakan.... gunakan hati sebagai kontrol untuk membantu IQ kita agar tidak terperdaya oleh tipuan golongan munafik ini sehingga kita tidak terjerumus.


sampai disini dulu penulis tidak dapat MENJELASKAN lebih detil lagi karena terlalu kompleks jika harus dijabarkan dan tentunya sangat panjang sejarahnya. 



Reffrensi bacaan mengenai jaringan JIL:








02 May 2012

KEHILANGAN DUKUNGAN KARENA TERUS MENGHUJAT ISLAM



Geert Wilders di pengadilan
Geert Wilders, Selasa (1/5), akan mempresentasikan buku otobiografinya ‘Marked for Death: Islam’s War against the West and Me’ (Dicap Mati: Perang Islam Melawan Barat dan Saya). Krisis politik di Belanda dalam beberapa minggu terakhir berpengaruh buruk pada reputasi Wilders di Belanda. Tapi, apakah seruan anti Islam dan Islamisasi Barat yang disuarakan Wilders ini akan disambut baik di Amerika Serikat pada 2012?
Masa depan politik Wilders di Belanda mengecil setelah ia memutuskan keluar dari koalisi pemerintah dan memilih untuk bergabung dalam kubu oposisi. Kalaupun Wilders dalam pemilu mendatang meraih suara terbanyak, ia tetap akan sulit, bahkan mungkin mustahil, untuk bisa membentuk koalisi pemerintah. Tidak ada partai politik yang mau bekerja sama dengannya.
Lalu kemana penyerang Islam kawakan ini harus pergi saat Dewi Keberuntungan sudah tidak menyertainya? Tentunya ke Amerika Serikat. Politisi Belanda asal Somalia Ayaan Hirsi Ali memulai karir sebagai kritisi Islam di Amerika Serikat setelah ia mengundurkan diri dari dunia politik di Belanda. Ada spekulasi bahwa Wilders akan mengikuti jejak Hirsi Ali.
Yang pasti, Geert Wilders sudah tidak asing lagi di Amerika Serikat. Ia sudah sering bepergian ke sana untuk mengumpulkan dana dan juga memberi berbagai kuliah umum.
Ia dikenal luas ketika berpidato di New York pada musim gugur 2010 menentang pembangunan Pusat Muslim yang berlokasi beberapa blok dari Ground Zero. Protes Wilders ini menjadi platform baginya untuk menyebarkan pesan melawan Islam.
Wilders mengatakan New York 'harus membela diri dari kekuatan kegelapan, arus kebencian dan juga racun ketidakpedulian...Ini berarti kita tidak boleh memberi ruang gerak bagi mereka yang ingin menekan kita."
Namun demikian, dua tahun kemudian Wilders akan melihat bahwa sikap warga Amerika sudah berubah. Sama ketika ia mendapat sambutan dingin di Parlemen Belanda saat ia muncul pertama kali setelah keluar dari koalisi, bukunya juga akan mendapat sambutan dingin di Amerika Serikat.
Penerbit kecil yang mengeluarkan buku Wilders adalah motor penggerak dalam lingkup anti-Islam. Penerbit Regnery menerbitkan buku-buku tentang konspirasi teori dan bertujuan menakut-nakuti. Contoh-contoh buku terbitan mereka antara lain ‘Fast and Furious: Obama's Bloodiest Scandal and Its Shameless Cover-Up’,  ‘Secret Weapon: How Economic Terrorism Brought Down the U.S. Stock Market and Why It Can Happen Again’, and ‘After America: Get Ready for Armageddon’.
Pemimpin Penerbit Regnery Presiden Marji Ross menyatakan ia tahu pandangan Wilders lumayan ekstrem tapi 'itulah yang membuat bukunya menarik, tegas dan bernilai berita tinggi.'
Sejauh ini review terhadap buku Wilders tidak memenuhi harapan penerbit bersangkutan. Dalam review, buku Wilders digambarkan sebagai buku yang kering mengenai sejarah karier Wilders dan tidak ada polemik sama sekali. Yang aneh, dalam  bukunya Wilders sama sekali tidak menyebut Perdana Menteri Mark Rutte yang membantunya masuk dalam tampuk pemerintahan di Belanda. Ia malah menyebut nama Hirsi Ali beberapa kali dan menyatakan ia punya pikiran yang sama.
Namun, berbeda dengan buku Hirsi Ali yang berjudul Infidel and Nomad yang dikeluarkan oleh penerbit ternama dan terjual bagus, 'Marked for Death' sepertinya tidak akan mendapat sambutan yang sama.
Ketika Wilders berbicara di depan parlemen Belanda setelah membubarkan koalisi awal minggu ini, ia terlihat lesu. Anggota parlemen lain tidak mengindahkannya. Mereka tidak mengajukan pertanyaan apa-apa, kecuali satu anggota parlemen.
Tampaknya, selain dari para pencela Islam, buku Wilders tampaknya akan sepi tanggapan di Amerika Serikat.

Republika – Sel, 1 Mei 2012


08 April 2012

Kandidat Walikota Harapkan London Jadi Mercusuar Islam

Posting : Qhiaiya_firman | 16 Jumada Al-Awwal 1433 H / 08 April 2012


Kandidat walikota London dari Partai Buruh Inggris Ken Livingstone berjanji akan mengubah kota ini menjadi mercusuar tentang Islam dan mendidik masyarakat London tentang ajaran Nabi Muhammad SAW.

"Kedua hal itu akan menjadikan London sebagai rambu dari pengejawantahan makna dari ajaran Nabi Muhamad SAW," kata dia saat berpidato di Masjid Finsbury Park, seperti dikutip onislam.net, (20/3).

Livingstone menyatakan akan berusaha untuk mendidik London tentang tradisi-tradisi Nabi Muhammad SAW. "Saya ingin menghabiskan empat tahun ke depan memastikan bahwa setiap non-Muslim di London mengetahui dan memahami kata-kata dan pesan Nabi Muhammad," katanya.

Menurut Livingston, dalam khutbah terakhir Nabi Muhammad menyampaikan pesan yang luar biasa khususnya dalam hal perempuan, hubungan antar manusia dan budak. Nabi, lanjut Livingston, juga menekankan bahwa seluruh umat manusia berasal dari nenek moyang yang sama yakni Nabi Adam AS dan Hawa. "Nabi juga mengatakan orang Arab tidak memiliki keunggulan atas non-Arab dan non-Arab tidak memiliki keunggulan atas orang Arab," kata dia.

Livingstone, salah satu politisi Inggris yang menjunjung tinggi keberagaaman. Ia sempat menjadi walikota London selama dua periode yakni 2000-2004 dan 20004-2008. Namun, ia kehilangan jabatannya setelah kalah dari Boris Johnson dari partai konservatif dalam pemilihan tahun 2008.

Di mata Muslim Inggris, Livingston dikenal sebagai pihak yang gigih membela minoritas muslim dari kampanye Islamophobia. Tak heran, ia mendapat dukungan luas dari pemilih muslim.

sumber : Replubika.co.id






07 April 2012

Industri Parfum dari Era Kekhalifahan

Posting : Qhiaiya_firman | 15 Jumada Al-Awwal 1433 H | 7 April 2011



Parfum begitu identik dengan kota Paris, Prancis. Di kota mode itulah sentra industri parfum dan kosmetik kini berada. Namun tahukah Anda bahwa industri parfum itu berasal dari dunia Islam? Sejatinya, para ilmuwan Islam di era kekhalifahanlah yang mengembangkan teknologi industri pembuatan parfum sejak abad ke-8 M.

Masyarakat Eropa baru mengenal parfum dan teknik pembuatannya sekitar abad ke-14 M atau enam abad setelah parfum berkembang pesat di dunia Islam.

Memang benar sebelum Islam datang, masyarakat dunia sudah mengenal parfum. Konon, seni membuat parfum telah dimulai masyarakat Mesir kuno. Menurut catatan sejarah, ahli kimia pertama di dunia yang membuat parfum adalah Tapputi yang berasal dari Mesopotamia.

Para arkeolog Italia juga menemukan fakta lain. Mereka menemukan parfum yang berumur 4.000 tahun lalu atau pada Zaman Perunggu di kepulauan Cyprus.

Adalah fakta yang tak terbantahkan bahwa kebudayaan Islam telah memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap perkembangan industri parfum di dunia Barat.

Dunia Islam berkontribusi besar dalam memperkenalkan proses ekstrasi wewangian melalui teknologi distilasi uap yang telah dikembangkan para ilmuwan Islam sejak abad ke-8 M. Industri parfum modern di dunia Barat pun banyak mengadopsi bahan ramuan parfum yang telah dikembangkan para ahli kimia Muslim.

Dominasi dunia Islam dalam mengembangkan parfum di era keemasan ditopang dengan budaya masyarakatnya sebagai pedagangan. Bangsa Arab dan Persia yang banyak menjadi saudagar kerap berkeliling dan menjelajahi dunia. Tak heran, bila mereka mengenal dan menemukan beragam jenis tanaman serta bahan-bahan mewangian di sentero dunia.

Mereka lalu membawa pula tanaman yang mereka temukan dan mengembangkannya di luar daerah aslinya. Dua tanaman yang dikembangkan umat Islam di era kejayaan untuk dijadikan bahan parfum adalah melati yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara serta jeruk yang berasal dari Asia Timur. Hingga kini, keduanya masih menjadi bahan yang sangat penting dalam industri parfum modern.

Dalam kebudayaan Islam, penggunaan parfum telah dimulai ketika zaman Rasulullah SAW. Industri parfum tumbuh pesat di dunia Islam, karena Rasulullah SAW menganjurkan seorang Muslim untuk mengunakan wewangian ketika akan shalat Jumat.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Mandi, memotong kuku, mencabut bulu-bulu tak perlu, memakai siwak, mengusapkan wewangian (parfum) sebisanya pada hari Jumat dianjurkan pada setiap laki-laki yang telah baligh." (Muttafaq 'alaih).

Hadis itu mendorong para ilmuwan Islam untuk mengeksplorasi dan mengembangkan dan memproduksi parfum dalam jumlah yang besar. Industri parfum pada era keemasan dikembangkan dua ahli kimia Muslim, Jabir Ibnu Hayyan dan (722-815) serta Al-Kindi (lahir 801 M). Kedua ilmuwan itulah yang mendirikan industri parfum di dunia Islam.

Jabir mengembangkan begitu banyak teknik, yakni distilasi, penguapan dan penyaringan. Ketiga teknik itu mampu mengumpulkan wewangian tumbuhan dalam bentuk uap. Hasilnmya dapat dkumpulkan dalam bentuk air atau minyak.

Upaya mengembangkan indusrti parfum juga dilakukan Al-Kindi. Bahkan, ilmuwan kelahiran Irak itu disebut-sebut sebagai pendiri industri parfum yang sebenarnya. Betapa tidak, semasa hidupnya Al-Kindi melakukan penelitian yang luas serta beragam eksperimen untuk menggabungkan beragam tanaman dan aneka bahan lainnya untuk meproduksi beragam wewangian.

Al-Kindi juga mengelaborasi beragam resep untuk membuat parfum, kosmetik dan obat-obatan. Parfum floral yang dikembangkan Umat Islam itu mulai diperkenalkan kepada masyarakat Eropa antara abad ke-11 dan 12 M melalui jalur perdagangan. Hal itu dikuatkan dengan catatan pada Pepperers Guild of London yang bertarikh 1179 M yang menyebutkan bahwa orang Eropa melakukan transaksi bahan-bahan parfum serta rempah-rempah dengan pedagang Muslim.

Sementara itu, Orang Eropa baru mengenal cara dan teknik pembuatan baru pada abad ke-14 M. Mereka mengetahuinya dari masyarakat Muslim di semenajung Arab yang terlebih dahulu mengembangkan industri parfum.

05 April 2012

Sebuah Keajaiban Bernama 9/11

“Idza ja-a nashrullahi wal fathu, wara aytannas sayad khuluna fi dinillahi afwaja..”

(An-Nashr: 1-2)

(Ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu akan melihat manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong…”.

Sejumlah data yang dikomposisikan olehDemented Vision (2007), dari sebuah observasi di Amerika Serikat tentang perkembangan jumlah pemeluk agama-agama dunia menarik untuk dicermati. Dari data observasi itu, terdapat angka-angka yang menunjukkan perbandingan pertumbuhan penganut Islam dan Kristen di dunia. Lembaga itu mencatat, pada tahun 1900, jumlah pemeluk Kristen adalah 26,9% dari total penduduk dunia, sementara pemeluk Islam hanya 12,4%. 80 tahun kemudian (1980), angka itu berubah. Penganut Kristen bertambah 3,1% menjadi 30%, dan Muslim bertambah 4,1% menjadi 16,5% dari seluruh penduduk bumi.

Pada pergantian milenium kedua, yaitu 20 tahun kemudian (2000), jumlah itu berubah lagi tapi terjadi perbedaan yang menarik. Kristen menurun 0,1% menjadi 29,9% dan Muslim naik lagi menjadi 19,2%. Pada tahun 2025, angka itu diproyeksikan akan berubah menjadi: penduduk Kristen 25% (turun 4,9%) dan Muslim akan menjadi 30% (naik pesat 10,8%) mengejar jumlah penganut Kristen. Bila diambil rata-rata, Islam bertambah pemeluknya 2,9% pertahun. Pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah penduduk bumi sendiri yang hanya 2,3% pertahun. 17 tahun lagi dari sekarang, bila pertumbuhan Islam itu konstan, dari angka kelahiran dan yang masuk Islam di berbagai negara, berarti prediksi itu benar, Islam akan menjadi agama nomor satu terbanyak pemeluknya di dunia, menggeser Kristen menjadi kedua.

World Almanac and Book of Fact, #1 New York Times Bestseller, mencatat jumlah total umat Islam sedunia tahun 2004 adalah 1,2 milyar lebih (1.226.403.000), tahun 2007 sudah mencapai 1,5 milyar lebih (1.522.813.123 jiwa). Ini berarti, dalam 3 tahun, kaum Muslim mengalami penambahan jumlah sekitar 300 juta orang (sama dengan jumlah umat Islam yang ada di kawasan Asia Tenggara).

*

*

Fenomena di Amerika sendiri sangat menarik. Sangat tidak masuk di akal pemerintah George Bush dan tokoh-tokoh Amerika, masyarakat Amerika berbondong-bondong masuk Islam justru setelah peristiwa pemboman World Trade Center pada 11 September 2001 yang dikenal dengan 9/11 yang sangat memburukkan citra Islam itu. Pasca 9/11 adalah era pertumbuhan Islam paling cepat yang tidak pernah ada presedennya dalam sejarah Amerika. 8 juta orang Muslim yang kini ada di Amerika dan 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah pemboman itu. Pernyataan syahadat masuk Islam terus terjadi di kota-kota Amerika seperti New York, Los Angeles, California, Chicago, Dallas, Texas dan yang lainnya.

Atas fakta inilah, ditambah gelombang masuk Islam di luar Amerika, seperti di Eropa dan beberapa negara lain, beberapa tokoh Amerika menyatakan kesimpulannya. The Population Reference Bureau USA Today sendiri menyimpulkan: “Moslems are the world fastest growing group.” Hillary Rodham Cinton, istri mantan Presiden Clinton seperti dikutip oleh Los Angeles Times mengatakan, “Islam is the fastest growing religion in America.” Kemudian, Geraldine Baum mengungkapkan: “Islam is the fastest growing religion in the country”(Newsday Religion Writer, Newsday). “Islam is the fastest growing religion in the United States,” kata Ari L. Goldman seperti dikutip New York Times.

Atas daya magnit Islam inilah, pada 19 April 2007, digelar sebuah konferensi di Middlebury College, Middlebury Vt. untuk mengantisipasi masa depan Islam di Amerika dengan tajuk “Is Islam a Trully American religion?” (Apakah Islam adalah Agama Amerika yang sebenarnya?) menampilkan Prof. Jane Smith yang banyak menulis buku-buku tentang Islam di Amerika. Konferensi itu sendiri merupakan seri kuliah tentang Immigrant and Religion in America. Dari konferensi itu, jelas tergambar bagaimana keterbukaan masyarakat Amerika menerima sebuah gelombang baru yang tak terelakkan yaitu Islam yang akan menjadi identitas dominan di negara super power itu.

Anomali 9/11
Peristiwa 9/11 menyimpan misteri yang tidak terduga. Pemboman itu dikutuk dunia, terlebih Amerika, sebagai biadab dan barbar buah tangan para “teroris Islam.” Setelah peristiwa itu, kaum Muslimin di Amerika terutama imigran asal Timur Tengah merasakan getahnya mengalami kondisi psiokologis yang sangat berat: dicurigai, diteror, diserang, dilecehkan dan diasosiasikan dengan teroris. Hal yang sama dialami oleh kaum Muslim di Inggris, Perancis, Jerman dan negara-negara Eropa lainnya.

Pemerintah George Walker Bush segera mengetatkan aturan imigrasi dan mengawasi kaum imigran Muslim secara berlebihan. Siaran televisi Fox News Channel, dalam acara mingguan “In Focus” menggelar diskusi dengan mengundang enam orang nara sumber, bertemakan ”Stop All Muslim Immigration to Protect America and Economy.” Acara ini menggambarkan kekhawatiran Amerika tidak hanya dalam masalah terorisme tetapi juga ekonomi dimana pengaruh para pengusaha Arab dan Timur Tengah mulai dominan dan mengendalikan ekonomi Amerika.

Tapi, rupanya Islam berkembang dengan caranya sendiri. Islam mematahkan “logika akal sehat” manusia modern. Bagaimana mungkin sekelompok orang nekat berbuat biadab membunuh banyak orang tidak berdosa dengan mengatasnamakan agama, tetapi tidak lama setelah peristiwa itu, justru ribuan orang berbondong-bondong menyatakan diri masuk agama tersebut dan menemukan kedamaian didalamnya? 9/11 telah berfungsi menjadi ikon yang memproduksi arus sejarah yang tidak logis dan mengherankan. Selain 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah peristiwa itu, ribuan yang lain dari negara-negara non Amerika (Eropa, Cina, Korea, Jepang dst) juga mengambil keputusan yang sama masuk Islam. Bagaimana arus ini bisa dijelaskan? Sejauh saya ketahui, jawabannya “tidak ada” dalam teori-teori gerakan sosial karena fenomena ini sebuah anomali. Maka, gejala ini hanya bisa dijelaskan oleh “teori tangan Tuhan.”

Tangan Tuhan dalam bentuk blessing in disguise adalah nyata dibalik peristiwa 9/11 dan ini diakui oleh masyarakat Islam Amerika. Karena peristiwa 9/11 yang sangat mengerikan itu dituduhkan kepada Islam, berbagai lapisan masyarakat Amerika justru kemudian terundang kuriositasnya untuk mengetahui Islam lebih jauh. Sebagian karena murni semata-mata ingin mengetahui saja, sebagian lagi mempelajari dengan sebuah pertanyaan dibenaknya: “bagaimana mungkin dalam zaman modern dan beradab ini agama “mengajarkan” teror, kekerasan dan suicide bombing dengan ratusan korban tidak berdosa?” Tapi keduanya berbasis pada hal yang sama: ignorance of Islam (ketidaktahuan sama sekali tentang Islam). Sebelumnya, sumber pengetahuan masyarakat Barat (Amerika dan Eropa) tentang Islam hanya satu yaitu media yang menggambarkan Islam tidak lain kecuali stereotip-stereotip buruk seperti teroris, uncivilized, kejam terhadap perempuan dan sejenisnya.

Seperti disaksikan Eric, seorang Muslim pemain cricket warga Texas, setelah peristiwa 9/11, masyarakat Amerika menjadi ingin tahu Islam, mereka kemudian ramai-ramai membeli dan membaca Al-Qur’an setiap hari, membaca biografi Muhammad dan buku-buku Islam untuk mengetahui isinya. Hasilnya, dari membaca sumbernya langsung, mereka menjadi tahu ajaran Islam yang sesungguhnya. Ketimbang bertambahnya kebencian, yang terjadi malah sebaliknya. Menemukan keagungan serta keindahan ajaran agama yang satu ini. Keagungan ajaran Islam ini bertemu pada saatnya yang tepat dengan kegersangan, kegelisahan dan kekeringan spritual masyarakat Amerika yang sekuler selama ini. Karena itu, Islam justru menjadi jawaban bagi proses pencarian spiritual mereka selama ini. Islam menjadi melting point atas kebekuan spiritual yang selama ini dialami masyarakat Amerika. Inilah pemicu terjadinya Islamisasi Amerika yang mengherankan para pengamat sosial dan politik. Inilah tangan Tuhan dibalik peristiwa /9/11.

Motivasi Menjadi Muslim

Dari banyak wawancara yang dilakukan televisi Amerika, Eropa maupun Timur Tengah terhadap mereka yang masuk Islam atau video-video blog yang banyak menjelaskan motivasi para new converters ini masuk Islam, menggambarkan konfigurasi latar belakang yang beragam.

Pertama, karena kehidupan mereka yang sebelumnya sekuler, tidak terarah, tidak punya tujuan, hidup hanya money, music and fun. Pola hidup itu menciptakan kegersangan dan kegelisahan jiwa. Mereka merasakan kekacauan hidup, tidak seperti pada orang-orang Muslim yang mereka kenal. Dalam hingar bingar dunia modern dan fasilitas materi yang melimpah banyak dari mereka yang merasakan kehampaan dan ketidakbahagiaan. Ketika menemukan Islam dari membaca Al-Qur’an, dari buku atau kehidupan teman Muslimnya yang sehari-harinya taat beragama, dengan mudah saja mereka masuk Islam.

Kedua, merasakan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan yang tidak pernah dirasakannya dalam agama sebelumnya yaitu Kristen. Dalam Islam mereka merasakan hubungan dengan Tuhan itu langsung dan dekat. Beberapa orang Kristen taat bahkan mereka sebagaichurch priest mengaku seperti itu ketika diwawancarai televisi. Allison dari North Caroline dan Barbara Cartabuka, seorang diantara 6,5 juta orang Amerika yang masuk Islam pasca 9/11, seperti diberitakan oleh Veronica De La Cruz dalam CNN Headline News, Allison mengaku“Islam is much more about peace.” Sedangkan Barbara tidak pernah merasakan kedamaian selama menganut Katolik Roma seperti kini dirasakannya setelah menjadi Muslim.

Demikian juga yang dirasakan oleh Mr. Idris Taufik, mantan pendeta Katolik di London, ketika diwawancara televisi Al-Jazira. Mantan pendeta ini melihat dan merasakan ketenangan batin dalam Islam yang tidak pernah dirasakan sebelumnya ketika ia menjadi mendeta di London. Ia masuk Islam setelah melancong ke Mesir. Ia kaget melihat orang-orang Islam tidak seperti yang diberitakan di televisi-televisi Barat. Ia mengaku, sebelumnya hanya mengetahui Islam dari media. Ia sering meneteskan air mata ketika menyaksikan kaum Muslim shalat dan kini ia merasakan kebahagiaan setelah menjadi Muslim di London.

*

*

Ketiga, menemukan kebenaran yang dicarinya. Beberapa konverter mengakui konsep-konsep ajaran Islam lebih rasional atau lebih masuk akal seperti tentang keesaan Tuhan, kemurnian kitab suci, kebangkitan (resurrection) dan penghapusan dosa (salvation)ketimbang dalam Kristen. Banyak dari masyarakat Amerika memandang Kristen sebagai agama yang konservatif dalam doktrin-doktrinnya. Eric seorang pemain Cricket di Texas, kota kelahiran George Bush, berkesimpulan seperti itu dan memilih Islam. Sebagai pemain cricket Muslim, ia sering shalat di pinggir lapang. Di Kristen, katanya, sembahyang harus selalu ke Gereja.

Seorang konverter lain memberikan kesaksiannya yang bangga menjadi Muslim. Ia menjelaskan telah berpuluh tahun menganut Katolik Roma dan Kristen Evangelik. Dia mengaku menemukan kelemahan-kelemahan doktrin Kristen setelah menyaksikan debat terbuka tentang “Is Jesus God?” (Apakah Yesus itu Tuhan?) antara Ahmad Deedat, seorang tokoh Islam dari Afrika Selatan dan seorang teolog Kristen. Argumen-argumen Dedaat dalam diskusi menurutnya jauh lebih jelas, kuat dan memuaskan ketimbang teolog Kristen itu. Menariknya, misi awalnya ia menonton debat agama itu justru untuk mengetahui Islam karena ia bertekad akan menyebarkan gospel ke masyarakat-masyarakat Muslim. Yang terjadi sebaliknya, ia malah menemukan keunggulan doktrin Islam dalam berbagai aspeknya dibandingkan Kristen. Angela Collin, seorang artis California yang terkenal karena filmnya Leguna Beach dan kini menjadi Director of Islamic School, ketika diwawancarai oleh televisi NBC News megapa ia masuk Islam, ia mengungkapkan: “I was seeking the truth and I’ve found it in Islam. Now I have this belief and I love this belief,” katanya bangga.

*

*

Keempat, banyak kaum perempuan Amerika Muslim berkesimpulan ternyata Islam sangat melindungi dan menghargai perempuan. Dengan kata lain, perempuan dalam Islam dimuliakan dan posisinya sangat dihormati. Walaupun mereka tidak setuju dengan poligami, mereka melihat posisi perempuan sangat dihormati dalam Islam daripada dalam peradaban Barat modern. Seorang convert perempuan Amerika bernama Tania, merasa hidupnya kacau dan tidak terarah jutsru dalam kebebasannya di Amerika. Ia bisa melakukan apa saja yang dia mau untuk kesenangan, tapi ia rasakan malah merugikan dan merendahkan perempuan. Setelah mempelajari Islam, awalnya merasa minder. Setelah tahu bagaimana Islam memperlakukan perempuan, ia malah berkata “women in Islam is so honored. This is a nice religion not for people like me!” katanya. Dia masuk Islam setelah mempelajarinya beberapa bulan dari teman Muslimnya.

Perkembangan Islam di dunia Barat sesungguhnya lebih prospektif karena mereka terbiasa berfikir terbuka. Dalam keluarga Amerika, pemilihan agama dilakukan secara bebas dan independen. Banyak orang tua mendukung anaknya menjadi Muslim selama itu adalah pilihan bebasnya dan independen. Mereka mudah saja masuk Islam ketika menemukan kebenaran disitu. Angela Collin menjadi Muslim dengan dukungan kedua orang tua. Ketika diwawancarai televisi NBC, orang tuanya justru merasa bangga karena Angela adalah seorang“independent person.” Nancy seorang remaja 15 tahun, masuk Islam setelah bergaul dekat temannya keluarga Pakistan dan keluarganya tidak mempermasalahkan walaupun telah lama hidup dalam tradisi Kristen.

Dampak Hubungan Islam – Barat

Perkembangan ini tentu akan berpengaruh signifikan terhadap hubungan Islam-Barat (Kristen) yang sudah mengalami ketegangan historis berabad-abad. Dengan pesatnya perkembangan umat Muslim di Amerika, Eropa dan negara-negara maju lainnya, akan berpengaruh signifikan terhadap beberapa hal. Pertama, masyarakat Barat akan lebih dekat dan lebih kenal dengan Islam melalui umat Islam yang ada di Barat sendiri. Mereka akan menjembatani kesalahafahaman yang selalu terjadi terhadap Islam dan kaum Muslimin. Ketidaksukaan masyarakat Barat terhadap Islam lebih karena the ignorance of Islamdan ini akan semakin berkurang. Umat Islam di Barat akan menjadi komunikator yang efektif dan duta-duta yang handal untuk menjelaskan dan memperlihatkan wajah Islam yang sesungguhnya di sana.

Melalui mereka, nasib umat Islam diluar Barat akan disuarakan dan penderitaan demi penderitaan negara-negara Muslim akibat dominasi Barat yang kebijakannya sering yang tidak adil akan berkurang. Kedua, akibat dari ajaran Islam yang semakin tersosialisasi di Barat dan suara politik kaum Muslimin semakin kuat, jembatan untuk terciptanya saling pemahaman dan pengertian akan semakin kondusif dan menguat. Islam dan Barat mudah-mudahan akan masuk ke dalam sebuah equilibrium sejarah baru yang lebih adil, lebih fair dan lebih demokratis: “Ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu akan melihat manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong!”. Wallahu a’alam!!

Penulis, Dosen UIN SGD Bandung, alumni Southeast Asian Studies, ANU Canberra.


Mengapa bangsa Indonesia harus memberikan rasa kepedulianya terhadap Palestina?
Sedikitnya ada 5 alasan yang mendasarinya yaitu:
1. Palestina adalah tanah yang diwakafkan Umar Bin Khatab kepada Umat Islam
2. Palestina adalah tempat suci Umat Islam
3. Palestina adalah Qiblat pertama Umat Islam
4. Palestina adalah negeri Isra' Mi'rajnya Baginda Nabi Muhammad SAW
5. Palestina adalah alasan Historis, Palestina mendukung kemeredekaan Indonesia
"DEMI KEBANGKITAN ISLAM KAMI RELA BERKORBAN UNTUK ISLAM YANG MULIA"

PAHAM ZIONISME DAN ISRAEL

Teror... Peperangan, pengusiran dan pembantaian... Selama puluhan tahun hingga kini Al Quds bersimbah darah, air mata dan penderitaan... Namun sebelumnya, terdapat masa di mana Palestina menjadi teladan bagi perdamaian, kerukunan dan keadilan. Pemeluk agama yang berbeda hidup berdampingan sebagai saudara dan beribadah dengan semangat saling menghormati dan menghargai. Masa kedamaian ini terjadi dalam sejarah di masa pemerintahan Muslim. Kala itu, wilayah ini di bawah pemerintahan Islam setelah pengambil-alihan Palestina oleh Khalifah Umar pada tahun 637 M. Pemerintahan baru ini memperlihatkan toleransi besar terhadap kaum Nasrani dan Yahudi. Sebagaimana ajaran Islam, pemerintahan Muslim mengizinkan pemeluk agama lain untuk hidup sesuai agama mereka masing-masing. Kekhalifahan Utsmaniyyah mengambil alih wilayah ini pada tahun 1517 dan memperlihatkan toleransi dan keadilan yang sama sebagaimana pemerintahan Muslim sebelumnya. Mereka membangun suasana perdamaian dan kebebasan di wilayah yang masih menjadi teladan hingga kini. Berkat “sistem bangsa,” yang mengizinkan pemeluk agama berbeda untuk hidup sesuai keyakinan masing-masing, kaum Nasrani dan Yahudi menikmati lingkungan yang penuh toleransi, keamanan dan kebebasan di wilayah kekhalifahan Utsmaniyyah.