Translate

“Rasa takut terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenar-benarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya.” (HR Ahmad)

“Raja (pemimpin) dan agama merupakan dua sejoli, tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya, karena agama adalah pondasi sementara raja adalah penjaganya, jika tidak memiliki pondasi maka akan hancur, dan jika tidak memiliki penjaga maka nilai-nilai yang terkadung didalamnya (Islam, Iman, Ihsan) akan rapuh dan segera sirna”
Assalâmu'alaikum warahmatullâhi wa barakâtuh

jadwal sholat

Akan lahir dari ilmu:

kemuliaan walaupun orangnya hina, kekuatan walaupun orangnya lemah, kedekatan walaupun orangnya jauh, kekayaan walaupun orangnya fakir, dan kewibawaan walaupun orangnya tawadhu'

08 April 2012

Kandidat Walikota Harapkan London Jadi Mercusuar Islam

Posting : Qhiaiya_firman | 16 Jumada Al-Awwal 1433 H / 08 April 2012


Kandidat walikota London dari Partai Buruh Inggris Ken Livingstone berjanji akan mengubah kota ini menjadi mercusuar tentang Islam dan mendidik masyarakat London tentang ajaran Nabi Muhammad SAW.

"Kedua hal itu akan menjadikan London sebagai rambu dari pengejawantahan makna dari ajaran Nabi Muhamad SAW," kata dia saat berpidato di Masjid Finsbury Park, seperti dikutip onislam.net, (20/3).

Livingstone menyatakan akan berusaha untuk mendidik London tentang tradisi-tradisi Nabi Muhammad SAW. "Saya ingin menghabiskan empat tahun ke depan memastikan bahwa setiap non-Muslim di London mengetahui dan memahami kata-kata dan pesan Nabi Muhammad," katanya.

Menurut Livingston, dalam khutbah terakhir Nabi Muhammad menyampaikan pesan yang luar biasa khususnya dalam hal perempuan, hubungan antar manusia dan budak. Nabi, lanjut Livingston, juga menekankan bahwa seluruh umat manusia berasal dari nenek moyang yang sama yakni Nabi Adam AS dan Hawa. "Nabi juga mengatakan orang Arab tidak memiliki keunggulan atas non-Arab dan non-Arab tidak memiliki keunggulan atas orang Arab," kata dia.

Livingstone, salah satu politisi Inggris yang menjunjung tinggi keberagaaman. Ia sempat menjadi walikota London selama dua periode yakni 2000-2004 dan 20004-2008. Namun, ia kehilangan jabatannya setelah kalah dari Boris Johnson dari partai konservatif dalam pemilihan tahun 2008.

Di mata Muslim Inggris, Livingston dikenal sebagai pihak yang gigih membela minoritas muslim dari kampanye Islamophobia. Tak heran, ia mendapat dukungan luas dari pemilih muslim.

sumber : Replubika.co.id






No comments:

Mengapa bangsa Indonesia harus memberikan rasa kepedulianya terhadap Palestina?
Sedikitnya ada 5 alasan yang mendasarinya yaitu:
1. Palestina adalah tanah yang diwakafkan Umar Bin Khatab kepada Umat Islam
2. Palestina adalah tempat suci Umat Islam
3. Palestina adalah Qiblat pertama Umat Islam
4. Palestina adalah negeri Isra' Mi'rajnya Baginda Nabi Muhammad SAW
5. Palestina adalah alasan Historis, Palestina mendukung kemeredekaan Indonesia
"DEMI KEBANGKITAN ISLAM KAMI RELA BERKORBAN UNTUK ISLAM YANG MULIA"

PAHAM ZIONISME DAN ISRAEL

Teror... Peperangan, pengusiran dan pembantaian... Selama puluhan tahun hingga kini Al Quds bersimbah darah, air mata dan penderitaan... Namun sebelumnya, terdapat masa di mana Palestina menjadi teladan bagi perdamaian, kerukunan dan keadilan. Pemeluk agama yang berbeda hidup berdampingan sebagai saudara dan beribadah dengan semangat saling menghormati dan menghargai. Masa kedamaian ini terjadi dalam sejarah di masa pemerintahan Muslim. Kala itu, wilayah ini di bawah pemerintahan Islam setelah pengambil-alihan Palestina oleh Khalifah Umar pada tahun 637 M. Pemerintahan baru ini memperlihatkan toleransi besar terhadap kaum Nasrani dan Yahudi. Sebagaimana ajaran Islam, pemerintahan Muslim mengizinkan pemeluk agama lain untuk hidup sesuai agama mereka masing-masing. Kekhalifahan Utsmaniyyah mengambil alih wilayah ini pada tahun 1517 dan memperlihatkan toleransi dan keadilan yang sama sebagaimana pemerintahan Muslim sebelumnya. Mereka membangun suasana perdamaian dan kebebasan di wilayah yang masih menjadi teladan hingga kini. Berkat “sistem bangsa,” yang mengizinkan pemeluk agama berbeda untuk hidup sesuai keyakinan masing-masing, kaum Nasrani dan Yahudi menikmati lingkungan yang penuh toleransi, keamanan dan kebebasan di wilayah kekhalifahan Utsmaniyyah.