Translate

“Rasa takut terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenar-benarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya.” (HR Ahmad)

“Raja (pemimpin) dan agama merupakan dua sejoli, tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya, karena agama adalah pondasi sementara raja adalah penjaganya, jika tidak memiliki pondasi maka akan hancur, dan jika tidak memiliki penjaga maka nilai-nilai yang terkadung didalamnya (Islam, Iman, Ihsan) akan rapuh dan segera sirna”
Assalâmu'alaikum warahmatullâhi wa barakâtuh

jadwal sholat

Akan lahir dari ilmu:

kemuliaan walaupun orangnya hina, kekuatan walaupun orangnya lemah, kedekatan walaupun orangnya jauh, kekayaan walaupun orangnya fakir, dan kewibawaan walaupun orangnya tawadhu'

18 November 2011

Bentuk Solidaritas Yang Nyata

suarAsia - Kampanye Palestina untuk Dunia

Posted by: im_firman | 18 November 2011

Lagi, Atlet Taekwondo Mesir Boikot Atlet Israel

Atlet Taekwondo Mesir Rawan Ali menolak untuk bertanding melawan atlet Israel Sevan Fenster. Keduanya bertemu dalam babak perempat final dalam ajang kejuaraan Taekwondo Terbuka di Kroasia.
Situs Israel SPORT 1 melaporkan, ketika diberitahu bahwa Ali akan berhadapan dengan Fenster, atlet taekwondo Mesir itu menolak bertanding dan memilih mundur dari turnamen. Aturan kejuaraan memberikan keleluasaan pada peserta untuk mundur dari pertandingan tanpa harus memberikan justifikasi apapun
Ini bukan yang pertama kalinya seorang atlet menolak bertanding dengan atlet Israel. Atlet asal Iran juga menolak berhadapan dengan atlet Israel Lern Melakhy. Para atlet itu menolak bersentuhan dengan Israel sebagai bentuk solidaritas mereka atas perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan Israel.
Gerakan sipil Boycott, Divestment, dan Sanctions (BDS) menyatakan, keikutsertaan tim atau individu Israel dalam ajang olahraga internasional dengan mengusung jargon "Fair Player" adalah bagian dari propaganda rezim zionis untuk melegitimasi aksi-aksi kekerasan dan kekejaman mereka di wilayah Palestina dan terhadap rakyat Palestina.
Selama beberapa bulan belakangan ini, sejumlah media massa memberitakan bahwa atlet-atlet asal Aljazair dan Tunisia juga menolak berkompetisi dengan lawan mereka dari Israel.
Pada 4 Oktober, atlet yudo asal Aljazair Mariam Moussa menolak bertanding dengan atlet Israel Shahar Levi, dalam Kejuaraan Dunia Yudo. Padahal kejuaraan itu merupakan peluang bagi Moussa untuk kualifikasi keikusertaannya dalam Olimpiade 2012 di London.
Masih pada bulan Oktober, atlet anggar asal Tunisia Besbas Azzah juga menolak berhadapan dengan atlet anggar Israel Naomi Mills dalam final Kejuaraan Dunia Anggar. Azzah menolak bertanding dengan Mills sebagai bentuk dukungannya pada perjuangan rakyat Palestina.
Negara Tunisia sendiri memutus hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 2000. Sementara Aljazair tidak pernah mengakui Israel sebagai negara. (aisyah/pnn)

Allah-green.svg

...***Brigade Al-Karamah***...
suarAsia.blogspot.com
Mengapa bangsa Indonesia harus memberikan rasa kepedulianya terhadap Palestina?
Sedikitnya ada 5 alasan yang mendasarinya yaitu:
1. Palestina adalah tanah yang diwakafkan Umar Bin Khatab kepada Umat Islam
2. Palestina adalah tempat suci Umat Islam
3. Palestina adalah Qiblat pertama Umat Islam
4. Palestina adalah negeri Isra' Mi'rajnya Baginda Nabi Muhammad SAW
5. Palestina adalah alasan Historis, Palestina mendukung kemeredekaan Indonesia
"DEMI KEBANGKITAN ISLAM KAMI RELA BERKORBAN UNTUK ISLAM YANG MULIA"

PAHAM ZIONISME DAN ISRAEL

Teror... Peperangan, pengusiran dan pembantaian... Selama puluhan tahun hingga kini Al Quds bersimbah darah, air mata dan penderitaan... Namun sebelumnya, terdapat masa di mana Palestina menjadi teladan bagi perdamaian, kerukunan dan keadilan. Pemeluk agama yang berbeda hidup berdampingan sebagai saudara dan beribadah dengan semangat saling menghormati dan menghargai. Masa kedamaian ini terjadi dalam sejarah di masa pemerintahan Muslim. Kala itu, wilayah ini di bawah pemerintahan Islam setelah pengambil-alihan Palestina oleh Khalifah Umar pada tahun 637 M. Pemerintahan baru ini memperlihatkan toleransi besar terhadap kaum Nasrani dan Yahudi. Sebagaimana ajaran Islam, pemerintahan Muslim mengizinkan pemeluk agama lain untuk hidup sesuai agama mereka masing-masing. Kekhalifahan Utsmaniyyah mengambil alih wilayah ini pada tahun 1517 dan memperlihatkan toleransi dan keadilan yang sama sebagaimana pemerintahan Muslim sebelumnya. Mereka membangun suasana perdamaian dan kebebasan di wilayah yang masih menjadi teladan hingga kini. Berkat “sistem bangsa,” yang mengizinkan pemeluk agama berbeda untuk hidup sesuai keyakinan masing-masing, kaum Nasrani dan Yahudi menikmati lingkungan yang penuh toleransi, keamanan dan kebebasan di wilayah kekhalifahan Utsmaniyyah.