Translate

“Rasa takut terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenar-benarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya.” (HR Ahmad)

“Raja (pemimpin) dan agama merupakan dua sejoli, tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya, karena agama adalah pondasi sementara raja adalah penjaganya, jika tidak memiliki pondasi maka akan hancur, dan jika tidak memiliki penjaga maka nilai-nilai yang terkadung didalamnya (Islam, Iman, Ihsan) akan rapuh dan segera sirna”
Assalâmu'alaikum warahmatullâhi wa barakâtuh

jadwal sholat

Akan lahir dari ilmu:

kemuliaan walaupun orangnya hina, kekuatan walaupun orangnya lemah, kedekatan walaupun orangnya jauh, kekayaan walaupun orangnya fakir, dan kewibawaan walaupun orangnya tawadhu'

30 December 2011

Sudah 112 Negara Mengakui Palestina

suarAsia - Kampanye Palestina dan Islam untuk Dunia

Posted by: Brigade Al-Karamah | 5 Safar 1433 H

Sedikitnya 112 negara di seluruh dunia secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara hingga Kamis (15/12). Yakni, mulai dari kawasan Afrika hingga Asia, Eropa dan Amerika Latin.

Islandia secara resmi mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka seutuhnya. Ini berarti, Islandia adalah negara Barat atau Eropa pertama untuk melakukannya [baca: Islandia Negara Barat Pertama yang Mengakui Palestina].(ANS/Ant/AFP)


Islandia, Negara ke-112 yang Mengakui Kemerdekaan Palestina

Setelah Islandia mengakui kedaulatan Palestina, tercatat hingga Jumat (16/12), sudah 112 negara di seluruh dunia yang secara formal telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Negara-negara tersebut terbentang dari Afrika sampai Asia, Eropa hingga Amerika Selatan.

Di Amerika Latin, Uruguay dan Peru, menambah jumlah negara di kawasan Amerika Selatan yang mengakui keberadaan Palestina pada tahun ini. di mana 12 dari 13 negara di kawasan itu secara resmi mengakuinya sebagai sebuah negara. Hanya Kolombia, sekutu utama Amerika Serikat yang tidak mengikuti jejak mereka. Untuk kawasan Amerika Tengah, negara-negara yang mengakui keberadaan Palestina terdiri dari Kuba, Kosta Rika, Nikaragua, Honduras dan El Salvador.

Negara-negara di kawasan Arab juga telah mengakui keberadaan Palestina, termasuk Suriah pada bulan Juli tahun ini. Untuk kawasan Eropa, Islandia menjadi negara terakhir yang mengakui keberadaan Palestina sebagai negara menyusul langkah Republik Ceska, Hungaria, Malta dan Polandia.


Islandia Negara Barat Pertama yang Mengakui Palestina

Reykjavik : Islandia secara resmi mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka seutuhnya, Kamis (15/12). Ini berarti, Islandia adalah negara Barat atau Eropa pertama untuk melakukannya.

Di hadapan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Malki, Islandia yang diwakili Menlu Ossur Skarphedinsson mengatakan, Islandia telah menyepakati hal itu sebagai pertanda baik awal tahun ini. Islandia juga meminta semua pihak untuk menghentikan kekerasan apa pun terhadap Palestina.

"Kami telah mendukung perjuangan Palestina. Hari ini tidak akan menjadi babak baru di Palestina, bangsa Islandia secara resmi mengakui kedaulatan penuh negara Palestina," ucap Skarphedinsson dalam deklarasi pengakuan Palestina. Adapun pada November silam, parlemen Islandia memberikan suara dalam mendukung wilayah Palestina sebagai negara merdeka di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Izinkan saya untuk mengatakan bahwa pengakuan ini penting sebagai implikasi yang sangat positif dalam hal mencapai perdamaian. Mengingat fakta bahwa Islandia adalah negara pertama. Kami yakin pengakuan ini memiliki pengaruh positif terhadap negara-negara lain untuk mengikuti langkah yang sama," ungkap Al-Malki. Ia menambahkan, Palestina berharap negara lain akan mengikuti jejak Islandia.(DES/ANS/Reuters)



No comments:

Mengapa bangsa Indonesia harus memberikan rasa kepedulianya terhadap Palestina?
Sedikitnya ada 5 alasan yang mendasarinya yaitu:
1. Palestina adalah tanah yang diwakafkan Umar Bin Khatab kepada Umat Islam
2. Palestina adalah tempat suci Umat Islam
3. Palestina adalah Qiblat pertama Umat Islam
4. Palestina adalah negeri Isra' Mi'rajnya Baginda Nabi Muhammad SAW
5. Palestina adalah alasan Historis, Palestina mendukung kemeredekaan Indonesia
"DEMI KEBANGKITAN ISLAM KAMI RELA BERKORBAN UNTUK ISLAM YANG MULIA"

PAHAM ZIONISME DAN ISRAEL

Teror... Peperangan, pengusiran dan pembantaian... Selama puluhan tahun hingga kini Al Quds bersimbah darah, air mata dan penderitaan... Namun sebelumnya, terdapat masa di mana Palestina menjadi teladan bagi perdamaian, kerukunan dan keadilan. Pemeluk agama yang berbeda hidup berdampingan sebagai saudara dan beribadah dengan semangat saling menghormati dan menghargai. Masa kedamaian ini terjadi dalam sejarah di masa pemerintahan Muslim. Kala itu, wilayah ini di bawah pemerintahan Islam setelah pengambil-alihan Palestina oleh Khalifah Umar pada tahun 637 M. Pemerintahan baru ini memperlihatkan toleransi besar terhadap kaum Nasrani dan Yahudi. Sebagaimana ajaran Islam, pemerintahan Muslim mengizinkan pemeluk agama lain untuk hidup sesuai agama mereka masing-masing. Kekhalifahan Utsmaniyyah mengambil alih wilayah ini pada tahun 1517 dan memperlihatkan toleransi dan keadilan yang sama sebagaimana pemerintahan Muslim sebelumnya. Mereka membangun suasana perdamaian dan kebebasan di wilayah yang masih menjadi teladan hingga kini. Berkat “sistem bangsa,” yang mengizinkan pemeluk agama berbeda untuk hidup sesuai keyakinan masing-masing, kaum Nasrani dan Yahudi menikmati lingkungan yang penuh toleransi, keamanan dan kebebasan di wilayah kekhalifahan Utsmaniyyah.