Translate

“Rasa takut terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenar-benarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya.” (HR Ahmad)

“Raja (pemimpin) dan agama merupakan dua sejoli, tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya, karena agama adalah pondasi sementara raja adalah penjaganya, jika tidak memiliki pondasi maka akan hancur, dan jika tidak memiliki penjaga maka nilai-nilai yang terkadung didalamnya (Islam, Iman, Ihsan) akan rapuh dan segera sirna”
Assalâmu'alaikum warahmatullâhi wa barakâtuh

jadwal sholat

Akan lahir dari ilmu:

kemuliaan walaupun orangnya hina, kekuatan walaupun orangnya lemah, kedekatan walaupun orangnya jauh, kekayaan walaupun orangnya fakir, dan kewibawaan walaupun orangnya tawadhu'

31 October 2011

Bapak Turki Sekaligus Musuh dan Pengkhianat Islam

Bapak Turki Sekaligus Musuh dan Pengkhianat Islam

Posted by: Qhia'iYa_firman | 31 Oktober 2011

Pengaruh Mustafa Kemal Ataturk terhadap Daulah Khilafah Utsmaniyyah Turki,

ia disebut sebagai bapak turki untuk perubahan turki kepada faham sekuler Nasionalis Liberalis. namun sebenar-benarnya ia adalah seorang keturunan yahudi yang memang sengaja di ciptakan untuk dipersiapkan oleh bangsa-bangsa Eropa dan kaum Yahudi untuk menghapus Daulah Kekalifahan Utsmaniyyah di Turki, hingga pengaruh islam di timur tengah melemah setelah runtuhnya Kekalifahan di turki dan umat muslim dunia

kehilangan kekuatan dan pelindung atas bangsa arab dan tanah Palestina. kaum yahudi yang berencana mendirikan Negara Zionis (Israel) telah lama mendesak bangsa eropa agar mau membantu Yahudi menyediakan tempat untuk di jadikan sebuah negara bagi kaum yahudi. Mereka percayai Palestina adalah tanah yang di janjikan. oleh Mustafa Kemal pulalah keinginan tersebut menjadi cepat terwujud. exodust massal setelah runtuhnya Khilaffah di Turki menuju tanah palestina hingga saat ini....lihat juga hasil warisan dari faham dan hukum sipil yang di terapkan oleh Mustafa kemal ataturk pada keruntuhkan Daulah Khilafah Utsmaniyyah di Turki, Mustafa Kemal berhasil meruntuhkan dan mengub

ur Daulah Ikhilafah islam di Turki berkat persekutuannya terselubungnya dengan bangsa Eropa dan sekaligus mengkuffurkan rakyat Turki...

Mustafa Kamal Ataturk diberi gelaran al-Ghazi (orang yang memerangi). Perkataan Ataturk bermakna bapak dari bangsa turki, yang ternyata mustafa kemal adalah salah satu agen yahudi yang dikirim oleh yahudi internasional untuk menjatuhkan pemerintahan sultan Hamid II. Dan dialah orang yang bertanggung jawab meruntuhkan Daulah Khilafah yang kita banggakan sejak sekian lama. Tanggal 3 Maret 1924M/1343H merupakan titik hitam di dalam sejarah umat Islam yang tidak harus dilupakan oleh kaum Muslimin.

Pada tarikh inilah umat Islam secara rasmi telah kehilangan perisai dan tonggak tempat mereka berlindung - Khilafah Islamiyyah. Kejadian ini meninggakan luka yang amat dalam pada diri umat Islam..

Khalifah yang terakhir, Sultan Abdul Majid telah diusir meninggalkan pusat pentadbiran Daulah Khilafah di Turki pada subuh hari tersebut hasil daripada persidangan Majlis Nasional yang diketuai oleh Mustafa Kamal melalui konspirasi jahat kafir Barat. Semuanya telah berlalu dan kehidupan umat Islam kini lemah tanpa ada pembela akibat persekongkolan Kamal Ataturk dengan bangsa eropa yang terhasut Yahudi saat itu.

Disini saya mencoba menjabarkan sejarah yang terjadi sebagai pembelajaran.


Siapakah Mustafa Kemal Ataturk???

Mustafa Lahir pada tanggal 12 Maret 1881 M/1299 H di Bandar Salonika Yunani. sekarang Thessaloníki, Greece yang ketika itu merupakan taklukan Kerajaan Uthmaniyyah. Sesungguhnya Ataturk adalah keturunan Yahudi sejati. Bapanya bernama Ali Reda Afandi, berkerja sebagai pengawal biasa di jabatan Kastam Pemerintah Ottoman. Ada yang mengatakan beliau hanya bapak tiri Ataturk dan bukan bapak kandungnya. Dia adalah salah satu dari enam anak, meski empat dari lima saudara kandungnya meninggal pada usia dini. Satu saudara perempuan yang masih hidup, Makbule (Atadan), hidup sampai 1956.

Ada juga yang mengatakan Ataturk oleh Guru matematiknya yang bernama Mustafa. nenek moyangnya adalah Yahudi yang berpindah dari Sepanyol ke bandar Salonika. Golongan Yahudi ini dinamakan dengan Yahudi (Daunamah) yang terdiri daripada 600 buah keluarga.

Mereka menyatakan memeluk Islam pada tahun 1095H (1683M), akan tetapi masih menganut agama Yahudi secara sembunyi-sembunyi. Di mana ada kelompok-kelompok agama yang masih menganggap diri mereka bagian dari Nabi Israel...... salah satu kumpulan itu adalah kelompok Daunamah ini yang mengaku Islam tetapi diam-diam mengamalkan ajaran Yahudi.

Dan ini diakui sendiri oleh bekas Presiden Israel, Yitzak Zifi, dalam bukunya Daunamah terbitan tahun 1377H (1957M):

Ketika Mustafa Kamal mencapai usia 12 tahun, Setelah kematian ayahnya pada tahun 1888, enrols Ataturk di sekolah kadet militer Salonika. Sementara di sekolah ini dia diberi nama kedua Kemal (kesempurnaan), dan selanjutnya dikenal sebagai Mustafa Kemal.

Pada tahun 1896 ia diterima di sekolah tinggi militer di Monastir (sekarang Bitola di Makedonia saat ini). Pada tahun 1899, setelah menyelesaikan pelatihan di Monastir, Atatürk memasuki perguruan tinggi militer di Istanbul, ibu kota Kekaisaran Ottoman.

1902 - Atatürk lulusan dari perguruan tinggi Istanbul militer dengan pangkat kapten. Dia kemudian memasuki akademi militer Istanbul.

1902 - Atatürk lulusan dari perguruan tinggi Monasitar Istanbul militer dengan pangkat kapten. Dia kemudian memasuki akademi militer Istanbul.

1905 - Atatürk lulusan dari akademi militer dengan pangkat besar pada 11 Januari. Dia akan ditugaskan untuk suksesi posisi staf, mulai tahun 1905 dengan sebuah posting di Angkatan Darat 5 di Damsyik/Damaskus, ibukota Suriah . Pada tahun 1907 ia dipromosikan menjadi besar senior dan diposting ke Angkatan Darat ke-3 di Salonika.

Tak lama kemudian dinaikkan pangkat sebagai letnan dan Sementara melayani di posisi ini ia menjadi terlibat dalam gerakan yang berkembang nasionalis Turki, mengorganisir sebuah gerakan rahasia yang disebut "Vatan ve Hurriyet '(Tanah dan Kebebasan) di antara sesama perwira. Gerakan rahasia ini aktif menentang rezim autokratik Uthmaniyyah yang dipimpin oleh Abdul Hamid II.

1907 - Kelompok Atatürk menyatu dengan orang lain menentang pemerintahan Abdul Hamid untuk membentuk Komite Persatuan dan Kemajuan (CUP), yang populer dikenal sebagai 'Young Turks'.

1908 - Abdul Hamid dipaksa untuk menghasilkan ketika unit tentara di Makedonia pemberontak. Konstitusi 1876 dan pemerintahan parlementer yang kembali pada 24 Juli. Pada pemilihan umum yang diselenggarakan pada bulan November CUP menang semua kecuali satu dari kursi Turki, mengkonfirmasikan cengkeramannya pada pemerintah.

Ketidakstabilan politik di Kekaisaran Ottoman setelah revolusi Turki Muda memberikan kekuatan asing kesempatan untuk merebut wilayah yang diduduki.Austria lampiran Bosnia dan Herzegovina . Bulgaria memproklamasikan kemerdekaannya lengkap. Italia menyerang Libia pada tahun 1911, mengambil Tripoli ibukota dan kota-kota pelabuhan lainnya. Pada tahun 1912 kekaisaran kehilangan seluruh wilayah Eropa kecuali bagian timur berbatasan Thrace Yunani dan Bulgaria.

1911 - Setelah melayani sebentar pada staf umum di Istanbul, Ataturk perjalanan ke Libya untuk mengatur kekuatan yang tidak teratur dalam perang dengan Italia. Ia berhasil membela Tobruk dan pada tanggal 6 Maret 1912 dibuat komandan wilayah sekitar kota Libya Darnah.

1912 - CUP Menang mayoritas dalam pemilihan segar diselenggarakan pada bulan April, tetapi kerugian militer ke Italia melihat dukungan dengan cepat menyusut.Pada bulan Juli itu dipaksa untuk menghasilkan kantor untuk sebuah koalisi politik yang disebut Uni Liberal.

Atatürk memegang perintah lapangan di dua perang Balkan (1912-1913). Selama Perang Balkan Kedua pada tahun 1913 ia dibuat staf-of-kepala tentara di Semenanjung Gallipoli. Pada 27 Oktober 1913 dia ditugaskan sebagai atase militer ke Sofia, ibukota Bulgaria. Sementara di pos ini ia dipromosikan ke pangkat letnan kolonel.

1913 - Pemerintah Uni Liberal ditumbangkan pada 23 Januari dalam sebuah kudeta direkayasa oleh para pemimpin CUP Ahmet Cemal Pasha dan Ismail Enver Pasha. CUP mengambil kontrol dari kekaisaran, memperkenalkan kediktatoran militer yang dipimpin oleh apa yang disebut 'Tiga Pasha' - Cemal, Enver Pasha dan Mehmet Talat.

Antara mereka, mereka memegang kementerian kunci kerajaan, menggunakan posisi mereka untuk mempromosikan nasionalisme Turki dan penggantian Kekaisaran Ottoman multinasional dengan negara pan-Turki homogen mencakup berbahasa Turki memperluas wilayah ke Iran, Rusia dan Asia Tengah.

Minoritas Kristen kekaisaran (Armenia, Yunani dan Asiria) dipandang sebagai hambatan bagi realisasi tujuan ini. Selama 10 tahun berikutnya mereka akan dipaksa pindah dari kekaisaran, baik oleh deportasi massal atau tindakan genosida.

Pada pergantian abad penduduk Kristen Turki telah berjumlah sekitar lima juta.Ketika 'Holocaust Kristen di Asia Kecil' akhirnya berakhir pada tahun 1923 hanya sekitar 200.000 orang Yunani, Armenia 100.000, dan 200.000 Asyur tetap.

Khilafah Turki Utsmani Terseret Perang Dunia I

1914 - Pecah Perang Dunia Pertama. Hitungan mundur ke Perang Dunia Pertama dimulai pada tanggal 28 Juni. Dinasti Utsmani bergabung dengan Blok Sentral (Jerman Jerman yang menguasai minyak di Irak dan mengancam sumber minyak Inggris di Iran dan Jazirah Arab, dengan kekuatan besar berambisi menguasai dunia dan Austria-Hungaria) melawan Entente Triple (Inggris, Prancis dan Rusia juga bersekutu mengumumkan perang melawan Jerman.),

dengan Enver menandatangani aliansi pertahanan dengan Jerman melawan Rusia pada tanggal 2 Agustus. Jerman menyatakan perang terhadap Perancis hari berikutnya .Inggris pada gilirannya menyatakan perang terhadap Jerman pada 14 Agustus.Perang Dunia Pertama telah dimulai.

Dinasti Utsmani secara resmi memasuki perang pada 28 Oktober tetapi menderita kekalahan telak hampir dari segala sektor. Sebagian besar Angkatan Darat Ketiga hilang di Anatolia timur pada bulan Desember selama ofensif yang gagal dipimpin oleh Enver melawan Rusia.

1915 - Para Entente Tripel meluncurkan operasi untuk merebut Istanbul dan membuka rute ke Rusia dengan memaksa armada melalui Selat Dardanella (Çanakkale Boiazi), masuk ke Laut Marmara dan gateway ke Istanbul, yang terletak di pantai timur laut laut, Namun serangan laut gagal dan dengan cepat dibatalkan.

Pada tanggal 25 April Entente Tripel memulai serangan baru untuk mengamankan Dardanella. Pasukan yang mendarat di pantai di Gallipoli dan memerintahkan untuk bergerak maju.

Di bukit di atas pasukan infanteri dari Divisi ke-19, cadangan utama dari Angkatan Darat Turki ke-5, yang diperintahkan oleh Atatürk. Dia demonstrasi tentara Turki dan mampu menahan kekuatan Entente Tripel di teluk. "Saya tidak memberi Anda perintah untuk menyerang," kata Atatürk pasukannya, "Aku memerintahkanmu untuk mati!"

Naas Gallipoli kampanye, yang meliputi pasukan dari Australia dan Selandia Baru Korps Angkatan Darat (yang ANZACs), hasil dalam kematian lebih dari 200.000 tentara Entente Tripel untuk tidak ada keuntungan yang efektif. Hal ini ditinggalkan oleh Triple Entente musim gugur.

Kemenangan Turki telah datang pada biaya sekitar 253.000 jiwa.

Mengacu pada kampanye, Atatürk kemudian mengatakan, "Memang, tidak mudah untuk memikul tanggung jawab seperti itu, tapi karena saya telah memutuskan untuk tidak hidup untuk melihat kehancuran negara saya, saya menerimanya dengan bangga."

Dalam upeti kepada pasukan musuh tewas di Gallipoli ia menulis, "Mereka pahlawan yang menumpahkan darah mereka dan kehilangan nyawa mereka ... Anda sekarang terbaring di tanah dari negara sahabat karena itu beristirahat dalam damai.. Tidak ada perbedaan antara Johnnies . dan Mehmets kepada kita di mana mereka berbaring berdampingan sekarang di sini di negara kita ini ... Anda, para ibu, yang mengirim putra mereka dari negara-negara yang jauh, menghapus air mata Anda, anak Anda sekarang berbaring di dada kita dan dalam damai Setelah kehilangan nyawa mereka di tanah ini.. Mereka telah menjadi anak-anak kita juga. "

Atatürk sekarang dipromosikan ke pangkat kolonel penuh dan diberi gelar kehormatan 'Pasha' - judul resmi kehormatan tertinggi di Kekaisaran Ottoman.

1916 - Di selatan, Pemberontakan Arab mantra akhir pengaruh Ottoman di Timur Tengah.

Sementara itu, Atatürk dipromosikan ke peringkat Letnan Jenderal pada tanggal 1 April. Ia mengambil perintah dari Front Timur, memeriksa kemajuan pasukan Rusia. Ketika Rusia meninggalkan perang setelah Revolusi Bolshevik tahun 1917 Kekaisaran Ottoman mendapatkan kembali provinsi timur.

1917 - Pasukan Inggris drive Ottoman keluar dari Mesopotamia dan mengambil Palestina dan Suriah. Di akhir kampanye Atatürk mengambil komando pasukan Ottoman di Suriah dan menarik banyak unit utuh ke Anatolia. Dia juga mengepalai Angkatan Darat ke-7 di Palestina selama serangan terakhir yang mengalahkan pasukan Ottoman pada tahun 1918 ada.

1918 - Perang Dunia Pertama adalah gambar untuk menutup. Kekaisaran capitulates dan tanda-tanda gencatan senjata pada 30 Oktober. Kabinet mengundurkan diri massal en CUP pada tanggal 1-2 November. Cemal, Enver dan Talat melarikan diri ke pengasingan di Jerman pada tanggal 1 November.

Di Tahun 1918 itu pula Jerman dan Austria- Hungaria dituntut meletakkan senjata. Maka berakhirlah Perang Dunia Pertama berakhir pada 11 November dengan penandatanganan gencatan senjata umum. Atatürk kembali ke Istanbul pada 13 November dan ditugaskan untuk pos di Departemen Pertahanan. Ibukotanya adalah diduduki pada 13 November. Kemenangan akhirnya ada di pihak Sekutu. Setelah Rusia keluar dari persekutuan dan AS kembali ke politik isolasinya, tinggallah Inggris dan Perancis membagi-bagi wilayah Khilafah Utsmani.

Ketika Inggris menduduki Istambul, ibukota Khilafah Utsmaniyah, Mustafa Kemal melarikan diri ke Anatolia, tempat ia memulai perjuangan untuk pembebasan Turki. Kebiasaan berzina diteruskan Kemal pada para wanita pemburu cinta, yang berkeliaran di sekitar garnisun.

1919 - Pasukan Inggris, Perancis, Italia, dan Yunani menempati daerah lain di kekaisaran, dan Sultan Mehmet VI dibawa ke tahanan untuk memastikan kerja sama dari apa yang tersisa dari pemerintahan Utsmani.

Cemal, Enver dan Talat yang diadili secara in absentia oleh pengadilan militer Turki, ditemukan bersalah atas kejahatan perang dan dijatuhi hukuman mati.Pengadilan substantiates muatan kunci dari pembunuhan massal berencana minoritas Kristen (Armenia, Yunani, dan Asiria) dan menyimpulkan bahwa pembunuhan itu diselenggarakan oleh Komite Sentral CUP dan dilakukan oleh 'Organisasi Khusus'. Sebuah kelompok klandestin yang dibentuk oleh Federasi Revolusioner Armenia (ARF) untuk memburu dan membunuh orang-orang buangan.

Sementara itu, sebagai kekuatan kerja mulai tekan untuk mengukir-up dari Kekaisaran Ottoman, berdasarkan perjanjian yang dibuat antara mereka selama perang, sebuah gerakan nasionalis Turki yang baru mulai menyatu di sekitar Atatürk.

Setelah menyatakan oposisi terhadap kehadiran pasukan pendudukan di wilayah Turki, Ataturk ditetapkan sebagai Inspektur kepada Tentara 9 di Erzurum di Anatolia timur.

Pada tanggal 15 Mei tanah Tentara Yunani di pelabuhan Izmir Turki (Smirna), di pantai Anatolia. Ataturk Istanbul untuk meninggalkan Anatolia hari berikutnya.Pada tanggal 19 Mei ia tiba di pelabuhan Laut Hitam Samsun, 300 km sebelah timur dari Ankara. Tanggal menandai awal resmi dari 'Perang Kemerdekaan Turki'.

Bekerja dengan orang lain berkomitmen untuk kemerdekaan Turki, Ataturk mulai merekrut tentara nasionalis untuk mengusir pasukan kerja dari Anatolia dan memastikan bahwa seluruh wilayah Utsmani dihuni oleh mayoritas Muslim Turki diselenggarakan bersama-sama dalam sebuah negara Turki independen.

Pada tanggal 22 Juni Atatürk isu memanggil 'Deklarasi Amasya' untuk ketahanan nasional terhadap invasi kekuatan asing. "Kebebasan bangsa akan dipulihkan dengan tekad dan tekad bangsa itu sendiri," negara deklarasi.

Hari berikutnya Pemerintah Ottoman strip dia dari semua fungsi resminya.

Atatürk mengundurkan diri dari tentara pada tanggal 8 Juli dan menyatakan dirinya "seorang pribadi." Pada tanggal 30 Juli perintah penangkapannya Pemerintah Utsmani.

Pada kongres yang diadakan di Erzurum dari 23 Juli - 7 Agustus dan di Sivas 4-11 September nasionalis merumuskan dan menyepakati sebuah 'Pakta Nasional' menetapkan tujuan mereka.

"Alasannya gerakan nasional yang nyata dan definitif adalah peristiwa yang terjadi di Izmir, dan ancaman invasi Armenia," kata Atatürk perwakilan Amerika Serikat di Istanbul pada 3 Agustus.


Mustafa Kemal Menjadi Pahlawan Boneka

Reputasi Mustafa Kemal menanjak setelah meletusnya Perang Dunia Pertama. Disaat ia terpilih sebagai panglima pasukan ke -19 di Sinaq Qal'ah. Dalam suatu pertempuran dengan pasukan Inggris, Pasukannya dapat mengalahkan tentara Inggris sebanyak dua kali di Semanjung Ghalibuli di Balkan Darnadil meskipun sebanarnya kekuatan tentara Inggris mampu mengalahkan tentara Artaturk.

Dengan kemenangan tersebut, Ataturk dinaikkan pangkatnya menjadi kapten dan kemudiannya selanjutnya Jenderal pada tahun 1335H.(1916M).

Untuk mengakhiri Khilafah Utsmani hingga ke akar-akarnya Barat membuat skenario busuk namun licin. Mereka akan melahirkan seorang pahlawan boneka yang bisa dijadikan partner pasukan sekutu. Pahlawan ini akan menjadi harapan umat Islam yang sedang dilanda keputusasaan. Pilihan mereka jatuh kepada Mustafa Kemal.

Intelijen-intelijen Inggris berhasil menemukan ”impian mereka” yang telah lama didambakan dalam pribadi Mustafa Kemal, seorang yang memiliki watak diktator. Hubungan antara intelijen Inggris dan Kemal dilakukan melalui perantaraan seorang intelijen bernama Amstrong yang memiliki hubungan dekat dengan Kemal.

Skenario ini dilaksanakan. Di akhir Perang Dunia I dimana Mustafa Kemal memimpin pasukan pertahanan Turki melawan Pasukan Sekutu Eropa dan Yunani yang menguasai Izmir. Mustafa Kemal mendengungkan spirit Jihad di Turki, mengangkat al-Qur`an dan membuat orang-orang Inggris menarik diri tanpa terjadi bentrokan senjata apa pun.

Majalah Al Mujtama’ Kuwait pada tanggal 25 Desember 1978 edisi 425-426 memuat sebuah dokumen rahasia tentang peranan dan konspirasi kaum Yahudi di dalam menumbangkan kekhalifahan Turki Utsmaniyyah. Dokumen ini berasal dari sebuah surat yang ditulis Dutabesar Inggris di Konstantinopel, Sir Gebrar Lother, kepada Menteri Luar Negeri Inggris Sir C Harving pada tanggal 29 Mei 1910. Dalam dokumen tersebut dipaparkan secara rinci bagaimana kaum Freemason melakukan penyusupan ke berbagai sektor vital pemerintahan Turki untuk mengakhiri kekuasaan Sultan Abdul Hamid II dan mengangkat Mustafa Kamal Ataturk, untuk menghapuskan kekhalifahan Islam di Turki. Bahkan kaum Mason Turki ini berhasil masuk dalam lingkaran pertama Sultan Abdul Hamid II sehingga banyak kebijakan-kebijakannya yang disabot atau disalahgunakan.

Pada hakikatnya, kemenangan yang dicapai oleh Mustafa kamal adalah kemenangan Palsu karena memang telah disengaja dan dirancangkan oleh Pasukan Inggris agar reputasi Ataturk dipandang tinggi oleh Kerajaan Uthmaniyyah. Ini kerana pertempuran di antara kedua pihak antara tentara Uthmaniyyah dengan pasukan sekutu berlanjutan selama beberapa hari tanpa adanya kemenangan menyebabkan kedua-dua belah pihak bertahan dikawasan masing-masing beberapa bulan kedepan. Akirnya pihak Inggrispun bersandiwara yang secara mengejutkan dan tanpa disangka-sangka meninggalkan kawasan pertempuran di pantai Ghalibuli sehingga terlihat kemenangan ada di tangan pasukan yang di pimpin Mustafa Kemal.

Tanpa mengalami banyak kesulitan, Mustafa Kemal berhasil menguasai beberapa tempat strategis. Dunia Islam menyambutnya dengan penuh antusias dan memberinya gelar ”ghazi” (panglima perang yang gagah dan tanpa tanding). Saat Yunani kalah dan Turki menang, rakyat mabuk kemenangan, dan memuja Mustafa Kemal sebagai sang Penyelamat. Ia digelari Pembela Kebenaran. Berbagai pengakuan para diplomat asing makin meneguhkan kedudukannya sebagai pahlawan Turki melawan Barat. Para khatib menyambutnya dengan sangat hangat.

Para penyair memujinya. Ahmad Syauqi, misalnya dalam sebuah awal baitnya menyejajarkan Mustafa Kemal dengan Khalid bin Walid si pedang Allah dengan syairnya ”Allahu Akbar, betapa banyak penaklukan yang demikian mengagumkan wahai Khalid Turki, perbaharuilah kepahlawanan Khalid Arab!”

Ya, sebuah skenario jahat yang luar biasa sukses!

Sekarang Mustafa Kemal menjadi seorang panglima militer yang memiliki kedudukan dan banyak wanita mengelilinginya dan memujanya dengan mengenakan foto Kemal dalam locket di lehernya. Sebagai pembebas negaranya, Mustafa kemal sudah terbiasa tidur dengan para wanita yang mau dan bernafsu.

Hingga tahun 1919 M Mustafa Kemal masih bersandiwara. Untuk menutupi kebenciannya kepada Islam dan untuk meraih simpati rakyat Khilafah. Ketika dia berhasil menang atas Yunani di Ankara, ia berbicara di hadapan publik, ”Sesungguhnya semua rencana akan diambil tidak dimaksudkan kecuali untuk melindungi kesultanan dan khilafah serta pembebasan sultan dan negeri ini dari perbudakan orang-orang asing.”


1920 - Ataturk memulai tahun dengan menyerukan protes nasional terhadap upaya Yunani untuk lampiran Izmir, dan terhadap kekejaman diduga dilakukan oleh Perancis dan Armenia di provinsi-provinsi selatan Turki.

Ketika parlemen Utsmani setuju dengan Pakta Nasional pada tanggal 28 Januari pasukan pendudukan menindak, menangkap dan mendeportasi nasionalis banyak dan mengabaikan parlemen. Istanbul adalah menduduki kembali pada 16 Maret.

Pada 23 April 1920 Mustafa Kemal membentuk dan memimpin dewan Majelis Nasional Agung Turki mengatur, Grand Majelis Nasional, bertemu di Ankara dan memilih Atatürk sebagai pemimpin dan kepala pemerintahan sementara-nya yang berpusat di Ankara.

1921 - Pada pertengahan tahun 1921 perlawanan Armenia telah rusak dan wilayah Kars diduduki oleh Turki. Yang tersisa Armenia diserap ke dalam Uni Soviet Sosialis Republik (USSR). Pada saat yang sama, kaum nasionalis Atatürk dan target pemerintah Rusia Bolshevik republik Armenia baru diproklamasikan pada perbatasan timur Turki.

Pada pertengahan tahun itu pula pertahanan Yunani di Anatolia telah dihentikan. Pada bulan Oktober pasukan Prancis dan Italia telah menarik diri dari Anatolia.

Pada 5 Agustus Atatürk ditunjuk oleh Majelis Nasional Agung sebagai komandan-in-chief dari seluruh pasukan Turki.

Pada tanggal 10 Agustus Pemerintah Utsmani meratifikasi Perjanjian Sevres partisi Turki antara kekuatan pendudukan. Perjanjian ini ditolak oleh Majelis Nasional Agung pada tanggal 1 Maret 1921.

Pada tanggal 23 Agustus Turki meluncurkan serangan balasan melawan Yunani di Sakarya, 80 km sebelah barat daya dari Ankara. Atatürk mengambil perintah pribadi dari pasukan Turki. Perang Kemerdekaan sekarang mulai sungguh-sungguh, berpusat pada Anatolia, Pada akhir pertempuran 22-hari Yunani telah dikalahkan dan terpaksa mundur ke pedalaman dari Izmir.

Dalam pengakuan atas prestasi militernya, Atatürk diberikan pangkat marshal dan judul Ghazi (menang) oleh Majelis Nasional Agung pada tanggal 19 September.

Disini awalnya usaha Ataturk dalam memusuhi Khalifah Uthmaniyyah dan agama Islam. Dengan kedudukannya sebagai Lulusan akademi Militer, ia menampakan ketidak sukaan nya tentang pemikiran dunia Islam dan mengingatkan kepada rekan-rekan pegawainya agar tidak tertipu dengan pemikiran dunia Islam tersebut. Beliau telah mengubah ucapan Assalammualaikum kepada Marhaban Bikum (Selamat Datang). Tindakan beliau selanjutnya ialah menanamkan sikap Kebangsaan dan Kebebasan yang bertujuan untuk menghapuskan Kerajaan Uthmaniyyah yang menurutnya mengamalkan pemerintahan secara kuku besi, tetapi malangnya persekutuan Bangsa Bersatu dan Maju yang ketika itu juga sedang melakukan gerakan menentang pemerintahan Islam dianggap Mustafa Kemal sebagai batu penghalang bagi gerakan Mustafa Kemal Ataturk ini.


1922 - Mustafa Mulai Membuka Topeng

Di Tahun 1922 kaum nasionalis sekuler Turki makin merajela. Sultan Mehmet VI Vahdettin (Wahiduddin) dijatuhkan. Kelompok nasionalis ini membuat kekuasaan Khalifah ditiadakan pada tanggal 1 November 1922.

Mulailah Mustafa Kemal menampakkan kebenciannya kepada Islam.

Pada tanggal 19 November 1922 melalui Majelis Nasional Turki di Ankara, Mustafa Kemal mengangkat Abdul Majid II menjadi Khalifah menggantikan Muhammad Wahiduddin yang melarikan diri. Sultan Abdul Majid II ini sebenarnya hanya khalifah boneka yang sama sekali tidak memiliki kekuasaaan apa-apa.

Kampanye yang paling kontroversial dari Perang Kemerdekaan terjadi pada awal September ketika nasionalis pindah ke Izmir selama panggilan push terakhir mereka melawan Yunani.

Banyak kota, yang merupakan rumah bagi komunitas Armenia di Anatolia terakhir utuh, dibakar ke tanah dalam kebakaran berbagai laporan yang telah diterangi oleh baik orang Yunani dan Armenia mundur atau oleh Turki maju. Ribuan orang Yunani dan Armenia mati dan ribuan lainnya melarikan diri ke pengasingan permanen.

perang melawan Yunani sekarang bergerak ke timur Thrace, namun pertempuran dihindari ketika Atatürk menerima gencatan senjata yang diusulkan Inggris. Pada tanggal 11 Oktober pasukan pendudukan menandatangani gencatan senjata dengan militer Turki.

Pada tanggal 1 November Grand Majelis Nasional menghapuskan efektif Kekaisaran Ottoman, membuka jalan bagi negosiasi akhir pada bentuk negara Turki yang baru.

1923 - Pernikahan Mustafa Kemal

Pada tanggal 29 Januari 1923, Mustafa Kemal Latife Uşaklıgil , anak perempuan Ushakizade Muammer, seorang Smyrna yang kaya dan berminat pada perkapalan dan perdagangan internasional. Meskipun Latife orang turki yang berkulit zaitun dan memiliki mata gelap dan besar, namun ia telah belajar ilmu hukum di Eropa dan berbahasa Perancis seperti wanita Perancis. Mereka menikah di rumah ayah Latife dengan gaya Eropa sebagai upaya untuk menghapuskan adat-adat yang Islami. Dalam perkawinan Islam, pengantin laki-laki dan perempuan tidak boleh saling bertemu sampai setelah upacara akad nikah selesai. Namun, Kemal dan Latife melanggar tradisi dan mengucapkan janji setia mereka sambil duduk di atas bangku. Setelah itu Kemal mengajak istrinya melakukan perjalanan bulan madu, dengan memanfaatkan isterinya sebagai contoh dalam kampanyenya untuk menggalakkan emansipasi terhadap wanita Turki. ”Itulah cara untuk memperlakukan seorang wanita,” katanya, dengan menunjuk Latife yang berdiri di sampingnya dengan mengenakan celana. Memamerkan isteri barunya dengan cara yang tidak lazim semacam itu menyulut kemarahan bagi kalangan Islam yang mereka sebut tradisionalis di antara lawan-lawan politiknya, khususnya ketika Latife tampil mengenakan gaun pendek yang mempertontonkan bagian-bagian tubuh secara terbuka pada berbagai acara pesta besar.

mereka bercerai pada 5 Agustus 1925. [ 147 ] Dia tidak pernah menikah lagi. Selama hidupnya, Atatürk mengadopsi dua belas putri dan seorang putra. Dalam waktu luangnya, ia menikmati membaca dan menulis (buku dan jurnal pribadi), menunggang kuda, catur, dan berenang. Dia juga seorang penari avid dan menikmati baik dan tarian waltz Zeybek tradisional rakyat.

Walau pada akhirnya Ataturk hidup tanpa isteri dan anak-anak.

Istri yang di nikahinya itu (Latifah Hanim) hanya mampu tinggal bersamanya selama setahun saja karena tidak tahan dengan kefasikan Ataturk. Kediamannya dipenuhi dengan segala macam kemungkaran daripada arak hingga wanita.

Pada tanggal 30 Januari Yunani dan Turki menandatangani kesepakatan untuk pertukaran populasi etnis yang tersisa dalam wilayah masing-masing. Berdasarkan perjanjian tersebut lebih dari satu juta orang Turki Yunani akan dipaksa untuk meninggalkan daerah mereka telah diduduki selama beberapa generasi dan kembali ke tanah air mereka.

Negosiasi pada bentuk Turki menyimpulkan pada tanggal 24 Juli dengan ratifikasi Perjanjian Lausanne Luzan (lausane). dan pengakuan masa kini perbatasan Turki. Penandatangan perjanjian itu termasuk Turki, Inggris, Perancis, Italia, Jepang , Yunani, Rumaniadan Serbia-Kroasia-Slovenia Uni .

Perjanjian itu mewajibkan Turki menerima beberapa syarat yang dikenal dengan nama syarat Karzun (Curzon) yang empat.

Karzun adalah ketua delegasi Inggris dalam pertemuan Luzan. Empat syarat itu:

1. Pemutusan Turki dari semua hal yang berhubungan dengan Islam.

2. Penghapusan Khilafah Islam untuk selama-lamanya.

3. Mengeluarkan Khalifah dan para pendukung Khilafah dan Islam dari negeri Turki serta

mengambali harta khalifah.

4. Mengadopsi undang-undang sipil sebagai pengganti undang-undang Turki yang lama.

Pasukan pendudukan meninggalkan Istanbul pada 2 Oktober.

Pada tanggal 29 Oktober 1923 / 1340 H kaum nasionalis sekuler Turki memproklamirkan berdirinya Republik Turki dengan Mustafa Kemal sebagai presidennya.

Tidak lama berkuasa, ia menyatakan tegas bahwa ia akan menghancurkan puing reruntuhan Islam dalam kehidupan bangsa Turki. Hanya dengan mengeliminasi segala hal berbau Islam, Turki bisa ‘maju’ menjadi bangsa modern yang dihormati. Tanpa ragu Kemal menyerang Islam dan pilarnya.


Mustafa Kemal Memulai Aksinya Menjagal Khilafah Turki

http://mediaislamnet.com/wp-content/uploads/2010/03/mustafa_kemal__fikriye1-300x139.jpg

Mustafa Kemal pun memulai proses penjagalan Khilafah yang tanpa daya. Ia memanggil semua anggota Majelis Nasional untuk mengadakan pertemuan. Malam-malam sebelumnya, Mustafa Kemal berusaha membungkam suara penentangnya dengan mengancam dengan hukuman mati bagi para pengkritik pendapatnya. Mustafa Kemal mengusulkan pada Majelis Nasional proyek pembubaran khilafah yang dia sebut sebagai ”bisul sejak Abad Pertengahan” untuk selamanya dan mendirikan negara Turki sekuler. Keputusan pun diambil tanpa perdebatan. Keputusan mencakup pembuangan Khalifah pada hari berikutnya ke Swiss. Pada tanggal 3 Maret 1924, khilafah itu resmi dihapuskan dan kekuasaannya di Turki dipindahkan ke GNA tersebut. Negara Muslim lainnya diperdebatkan validitas penghapusan sepihak Turki kekhalifahan saat mereka memutuskan apakah mereka harus memastikan tindakan Turki atau menunjuk seorang khalifah baru. [ 60 ] Sebuah "Khilafah Konferensi" diselenggarakan di Kairo pada Mei 1926 dan disahkan suatu resolusi yang menyatakan khalifah "suatu keharusan dalam Islam", namun gagal untuk melaksanakan keputusan ini. [ 60 ] Maka obor khilafah pun padam, di tangan Mustafa Kemal.

Berita Pembubaran Khilafah ini memunculkan kegundahan di seluruh dunia Islam. Karena bagaimana pun selama ini Istambul merupakan lambang kekuatan politik bagi dunia Islam. Dua konferensi Islam lainnya diadakan di Mekah (1926) dan Yerusalem (1931), namun gagal untuk mencapai konsensus. [ 60 ] Turki tidak menerima pembentukan kembali kekhalifahan dan dianggap sebagai serangan keberadaan dasar, sedangkan Mustafa Kemal dan para reformis melanjutkan cara mereka sendiri. [ 62 ]

Penghapusan kekhalifahan diikuti dengan upaya yang luas untuk menetapkan pemisahan urusan pemerintahan dan agama.

Penyair Syauqi yang sebelumnya memuji Mustafa Kemal, meratap sedih atas peristiwa yang terjadi.

Di Indonesia, kelompok modernis, seperti al-Irsyad, Muhammadiyah, Persis, Sarekat Islam dan Kelompok tradisi yang nantinya mendirikan Nahdhatul Ulama bersepakat untuk menegakkan kembali khilafah. Mereka membentuk Komite Khilafah tanggal 4 Oktober 1924 di Surabaya dengan ketua Wondosudirdjo dari Sarekat Islam dan wakil ketua K.H. Abdul Wahab Hasbullah tokoh pendiri Nahdhatul Ulama sebagai utusan dalam kongres Khilafah di Mesir.


Mustafa Mengubur Peradaban Islam

Sementara itu di Turki, setelah sukses menjagal Khilafah, mulailah Mustafa Kemal mengubur peradaban Islam dari bumi Turki.

Tahun 1925 M/ 1344 H masjid-masjid ditutup dan pemerintah memberangus semua gerakan keagamaan dengan segala kebengisannya..

Tahun itu juga, Latife yang minta diperlakukan dan dihormati sebagaimana mestinya seorang istri, dengan kasar diceraikan oleh Mustafa Kemal dan diusirnya.

Setelah bercerai, Mustafa menjadi lelaki tak tahu malu dan tak mengenal batas. Ia menjadi peminum berat dan tak bisa lepas dari miras. Sejumlah lelaki muda tampan, istri, dan putri pendukungnyapun menjadi objek pemuas syahwat dan korban agresi vital nafsunya, sampai ia menderita penyakit kelamin. Sementara itu, gemuruh kaum oposisi Turki mulai menderu. Gemuruh itu akhirnya meledak pada 1926, ketika suku Kurdi gunung melancarkan pemberontakan bersenjata melawan rezim Kemalis. Mustafa Kemal tak buang waktu. Seluruh suku Kurdistan di Turki dibinasakan dengan bengis, desa dibakar, ternak dan hasil panen dihancurkan, perempuan dan anak-anak diperkosa dan dibantai. 46 kepala suku Kurdi digantung di depan umum. Dan terakhir, mengeksekusi Syekh Said, pemimpin suku Kurdi.

Tahun 1926/ 1345 M Syariah Islam diganti dengan hukum sipil yang diadopsi dari hukum Swiss.

Tahun itu juga Penanggalan Hijriyah diganti dengan penanggalan masehi sehingga angka tahun 1345 H dihapus di seluruh Turki dan diganti dengan 1926 M.

Tahun 1928 M/ 1347 H Teks undang-undang menghapus Turki sebagai pemerintahan Islam. Teks sumpah yang diucapkan para pejabat pemerintah saat dilantik yang sebelumnya bersumpah dengan nama Allah diganti dengan hanya mengucapkan ”Dengan kehormatan mereka, mereka akan menunaikan kewajiban.”

Tanggal 1 November 1928 dibuat UU tentang pengambilan dan penerapan alfabet (Latin) serta pelarangan tulisan Arab.

Tahun 1929 M/ 1348 H. Pemerintah mulai mewajibkan secara paksa untuk menggunakan huruf-huruf latin dalam penulisan bahasa Turki sebagai ganti huruf Arab yang dipakai sebelumnya. Pengajaran bahasa Arab dan Persia dihapuskan dari seluruh fakultas. Buku-buku yang terlanjur dicetak dalam huruf Arab diekspor ke Mesir, Persia dan India. Pemerintah Turki ingin memutus hubungan Turki dengan masa lalu keislaman mereka, juga memutus hubungan Turki dengan kaum muslimin di seluruh negeri Arab dan negeri Islam lainnya.

Tahun 1931-1932 M/ 1350-1351 H pemerintah membatasi jumlah masjid. Mustafa Kemal terus mencerca masjid-masjid. Dia menutup masjid utama di Istambul dan mengubah Masjid Aya Shofia menjadi museum, sedang Masjid al-Fatih dijadikan gudang!

1933 M/ 1352 H Fakultas Syariah di Universitas Istambul ditutup. Pemerintah juga menghapus pendidikan agama di sekolah-sekolah khusus.

Mustafa Kemal meniupkan ruh nasionalisme ke tengah-tengah bangsa Turki dengan selalu mendengung-dengungkan. ”Sesungguhnya Turki adalah pemilik peradaban yang paling tua di dunia. Sudah tiba saatnya kini untuk diambil kembali dan menggantikan peradaban Islam.”

Tahun itu juga Mustafa Kemal melalui Majelis Nasional (National Assembly) kemudian menyandangkan gelar Ataturk pada dirinya, yang berarti Bapak orang-orang Turki.

Mustafa Kemal Ataturk memerintahkan penerjemahan al-Qur`an ke dalam bahasa Turki, sehingga kehilangan makna-maknanya dan cita rasa bahasanya. Puncaknya, dia memerintahkan agar adzan dilakukan dengan menggunakan bahasa Turki!

Tanggal 3 Desember 1934 dibuat UU tentang larangan memakai busana tradisional yang Islami.

Pemerintah memerintahkan kaum wanita untuk menanggalkan jilbab dan membiarkan mereka berkeliaran dimana-mana tanpa mengenakan jilbab. Pemerintah juga menghapuskan kepemimpinan kaum lelaki atas wanita dengan semboyan demi kebebasan dan kesetaraan jender. Pemerintah mendorong diselenggarakannya pesta-pesta tari dan drama-drama yang menggabungkan lelaki dan perempuan.

Tahun 1935 M Pemerintah Turki mengubah hari libur resmi Jumat menjadi hari Minggu yang dimulai Sabtu Zhuhur hingga Senin pagi.


Sewaktu Mustapha Kamal Attaturk menjadi perdana menteri Turki, dia telah membuat undang-undang yang amat bertentangan dengan ajaran agama Islam, antaranya ialah :

1. Membolehkan perempuan memakai kerudung dengan syarat pakai skirt.

2. Membolehkan lelaki memakai slayer panjang dengan syarat pakai tali leher dan topi (sesuai dengan mode barat).

3. Menyuruh wanita dan lelaki menari di khalayak ramai. Beliau sendiri pernah menari dengan seorang wanita di satu pesta umum yang pertama di Ankara.

4. Beliau pernah menegaskan bahwa "negara tidak akan maju kalau rakyatnya tidak cenderung berbakaian modern."

5. Menggalakkan minum arak secara terbuka.

6. Mengarahkan Al-Quran dicetak dalam bahasa Turki.

7. Menukar adzan ke dalam bahasa Turki. Bahasa Turki sendiri diubah dengan membuang unsur-unsur Arab dan Parsi.

8. Mengambil arsitek- arsitek dari luar negara untuk memodernkan Turki. mereka diarah mengukir patung-patung dan tugu-tugunya di seluruh bandar Turki.

9. Satu ucapan beliau di bandar Belikesir di mana beliau dengan terang-terangannya mengatakan bahawa agama harus dipisahkan dengan urusan harian dan perlu dihapuskan untuk kemajuan.

10. Agama Islam juga di buang sebagai Agama Resmi negara.

11. Menyerang Islam secara terbuka dan terang-terangan.

12. Menggubah undang-undang perkawinan berdaftar berdasarkan undang-undang barat.

13. Menukar Masjid Ayasophia kepada muzium, ada sesetengah masjid dijadikan gereja dan gudang.

14. Menutup masjid serta melarang dari sholat berjemaah.

15. Menghapuskan Kementerian Wakaf dan membiarkan anak-anak yatim dan fakir miskin.

16. Membatalkan undang-undang waris, faraid secara islam.

17. Menghapus penggunaan kalendar Islam dan menukarkan huruf Arab kepada huruf Latin.

18. Mengganggap dirinya tuhan sama seperti firaun. terjadi peristiwa saat salah seorang laskarnya ditanya "siapa tuhan dan di mana tuhan tinggal?" karena takut,laskar tersebut menjawab 'Kamal Atartuk adalah tuhan" beliau tersenyum dan bangga dengan tersebut.

Pengaruh Mustafa Kemal ke Dunia Islam

Langkah-langkah yang diambil Mustafa Kemal ini memiliki dampak yang luas di Mesir, Afghanistan, Iran, India dan Turkistan serta kawasan dunia Islam lainnya, termasuk Indonesia. Langkah-langkah ini memberi peluang bagi kalangan yang menyeru pada westernisasi dengan menjadikan Turki sebagai teladan utama saat menyatakan tentang kemajuan dan kebangkitan. Media-media yang orientasinya memusuhi Islam menyambut gembira apa yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Ataturk.

Media-media itu menyebarkan apa yang dikatakan oleh Ataturk dengan ungkapannya, ”Turki baru, sama sekali tidak memiliki hubungan apa pun dengan agama.” Atau, saat lain ia memegang al-Qur`an di tangannya dan dengan congkaknya menyatakan, ”Sesungguhnya kemajuan bangsa-bangsa tidak mungkin dilakukan dengan menerapkan hukum-hukum dan kaidah-kaidah yang telah berlalu beberapa abad lamanya. ” Na’udzubillahi min dzalik!

Mustafa Kemal yang telah murtad ini selalu berkoar di mimbar-mimbar agar rakyat Turki meniru apa yang ada di Barat Salibis dan mengajak pada kebebasan yang berbau kekufuran bagi kalangan wanita Turki. Mustafa mengajak pada degradasi akhlak dengan anggapan bahwa minum minuman keras, judi dan perzinahan tak lain sebagai gambaran dari tingginya peradaban dan kemajuan.

Setelah menghukum mati teman-teman yang dulu seperjuangan dengannya, kini Mustafa Kemal jadi diktator absolut bagi Turki sekuler dan liberalisme.

Catatan lain mengenai Mustafa kemal,

Ia adalah seorang Yahudi dari sebuah kota di Turki bernama Tesalonika (Yahudi Dumamah). Mustafa merupakan seorang agen atau kaki tangan Yahudi Internasional yang disusupkan ke dalam militer Turki sehingga dia menjadi seorang jenderal untuk menghancurkan kekhalifahan Islam Turki Utsmaniyah yang menolak menyerahkan Al-Quds kepada Zionis-Yahudi. Lewat konspirasi Yahui Internasional inilah, Kekhalifahan Turki Utsmaniyah akhirnya hancur pada tanggal 3 Maret 1924, hanya 27 tahun setelah Kongres Zionis Internasional pertama.

Mustafa Kemal naik menjadi penguasa dan menghancurkan seluruh kehidupan beragama di Turki dan menggantinya dengan paham sekuler. Mustafa Kamal Ataturk merupakan seorang Mason dari Lodge Nidana. Selama berkuasa, Mustafa Kamal memperlihatkan watak seorang Yahudi asli yang sangat membenci agama.

Pernah suatu hari saat berkuasa, setelah melarang adzan menggunakan bahasa Arab dan hanya diperbolehkan berbahasa Turki, Mustafa Kamal melewati suatu masjid yang masih mempergunakan adzan dengan bahasa Arab, seketika itu juga dirinya merobohkan masjid itu. Cerita yang lain mengatakan, ketika Mustafa mewajibkan setiap orang Turki memakai topi Barat yang kala itu di Turki lazim dianggap sebagai simbol kekafiran, maka barangsiapa yang tidak mau menuruti perintahnya memakai topi, orang itu akan dihukum gantung. Hasilnya, banyak lelaki Turki yang digantung di tiang-tiang gantungan yang sengaja dibuat di lapangan-lapangan kantor pemerintahannya.

Deislamisasi dan juga terhadap agama lainnya di Turki selama kekuasaan Mustafa Kamal ini benar-benar keterlaluan. Barangsiapa yang ingin mengetahui lebih jauh tentang kejahatan-kejahatan orang yang oleh Barat disebut sebagai ‘Bapak Turki Modern’ ini, ada dua buku karya Dr. Abdullah ‘Azzam yang saya rekomendasikan yakni ‘Al Manaratul Mafqudah’ (Majalah al Jihad, Pakistan, 1987) dan‘Hidmul Khilafah wa bina-uha’ (Markaz Asy-Syahid Azzam Al-I’laamii, Pakistan).

Majalah Al Mujtama’ Kuwait pada tanggal 25 Desember 1978 edisi 425-426 memuat sebuah dokumen rahasia tentang peranan dan konspirasi kaum Yahudi di dalam menumbangkan kekhalifahan Turki Utsmaniyyah. Dokumen ini berasal dari sebuah surat yang ditulis Dutabesar Inggris di Konstantinopel, Sir Gebrar Lother, kepada Menteri Luar Negeri Inggris Sir C Harving pada tanggal 29 Mei 1910. Dalam dokumen tersebut dipaparkan secara rinci bagaimana kaum Freemason melakukan penyusupan ke berbagai sektor vital pemerintahan Turki untuk mengakhiri kekuasaan Sultan Abdul Hamid II dan mengangkat Mustafa Kamal Ataturk, untuk menghapuskan kekhalifahan Islam di Turki. Bahkan kaum Mason Turki ini berhasil masuk dalam lingkaran pertama Sultan Abdul Hamid II sehingga banyak kebijakan-kebijakannya yang disabot atau disalahgunakan.

Mungkin demikian dulu paparan soal Mustafa Kamal ini yang oleh sejarah resmi disebut sebagai “Bapak Turki” (Attaturk), padahal seharusnya dia disebut sebagai “Penghancur Turki”. Sama seperti mantan Presiden Suharto yang disebut sebagai “Bapak Pembangunan” atau “Guru Bangsa”, padahal seharusnya dia disebut sebagai “Bapak Penghancur Indonesia”. Wallahu’alam bishawab. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mustafa Kemal Ataturk Menghadapi Kematian yang Menyedihkan
Di saat sebelum kematiannya, Allah telah datangkan beberapa penyakit kepada beliau sehingga beliau rasa tersiksa dan tak dapat menanggung siksaan dan azab yang Allah berikan di dunia.

Selama 1937, indikasi bahwa kesehatan Atatürk memburuk mulai muncul. Pada awal 1938, sementara ia sedang dalam perjalanan ke Yalova , ia menderita penyakit yang serius. Ia pergi ke Istanbul untuk pengobatan, di mana ia didiagnosis dengan sirosis hati akibat konsumsi alkohol berat.[ 148 ] [ 149 ] Selama tinggal di Istanbul, ia berusaha untuk bersaing dengan gaya hidup reguler untuk sementara waktu.


Penyakit yang dideritanya antara lain :


Didatangkan penyakit kulit hingga ke kaki dimana beliau merasa gatal-gatal seluruh badan, Sakit jantung, Penyakit darah tinggi, Panas sepanjang masa, tidak pernah merasa sejuk sehingga terpaksa diarahkan kepada bomba untuk menyiram rumahnya 24 jam. Pembantu-pembantunya juga diarahkan untuk meletak ketulan-ketulan ais di dalam selimut untuk menyejukkan beliau.

Sedangkan sumber lainnya mengatakan di dalam buku pertamanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Abdullah ‘Azam memaparkan kejadian sakitnya Mustafa Kamal menjelang sakaratul mautnya yang sungguh-sungguh mengerikan. Abdullah ‘Azzam menulis,“…MustafaKamal terserang penyakit dalam bahasa latinnya (sirrosis hepatitis) yang disebabkan akibat kecanduan alkohol yang terkandung dalam khamr. Cairan berkumpul di perutnya secara kronis. Ingatannya melemah, darah mulai mengalir dari hidungnya tanpa henti. Dia juga terserang penyakit kelamin (GO), akibat amat sering berbuat maksiat. Untuk mengeluarkan cairan yang berkumpul pada bagian dalam perutnya (Ascites), dokter mencoblos perutnya dengan jarum. Perutnya membusung dan kedua kakinya bengkak. Mukanya mengecil. Darahnya berkurang sehingga Mustafa pucat seputih tulang.”


Maha suci Allah, Oleh karena tidak tahan dengan rasa panas yang ditanggung dan tak kunjung hilang.,
Selama sakit Mustafa berteriak-teriak sedemikian keras sehingga teriakannya menerobos sampai ke teras istana yang ditempatinya sehingga seluruh istana mendengar jeritan itu para pengawal dan pengasuh yang tidak tahan mendengar jeritannya tersebut, membawa beliau ke tengah lautan dan diletakkan dalam perahu dengan harapan Mustafa akan merasa sejuk.
Tubuhnya tinggal tulang berbalut kulit. Beratnya hanya 48 kilogram. Giginya banyak yang tanggal hingga mulutnya hampir bertemu dengan kedua alis matanya. Badannya menderita demam yang sangat sehingga ia tidak bisa tidur. Tubuhnya juga mengeluarkan bau bagaikan bau bangkai. Walau demikian, Mustafa masih saja berwasiat, jika dia meninggal maka jenazahnya tidak perlu dishalati.


Allah itu Maha Besar, panasnya tak jugak hilang! Pada 26 September 1938, beliau mengalami pingsan selama 48 jam yang disebabkan rasa panas yang amat sangat dan pada saat sadarnya mustafa kemal pun menjadi hilang ingatan.

Pada 9 November 1938, beliau pingsan sekali lagi selama 36 jam dan akhirnya 1356 H “Pada hari Kamis, 10 November 1938 jam 09:05 di pagi hari., pada usia 57, di Istana Dolmabahce , di mana dia menghabiskan hari-hari terakhirnya. [ 150 ] Jam di kamar tidur di mana dia meninggal masih diatur ke saat kematiannya, Sewaktu beliau meninggal, tidak seorang pun yang memandikan, mengkafankan dan mensholatkankan mayat nya. Mayat Mustafa Kemal terpaksa diawetkan selama 9 hari 9 malam, sehingga adik perempuan beliau datang meminta para ulama-ulama Turki untuk memandikan, mengkafankan dan mensholatkannya. Tidak cukup dari itu, Allah tunjukkan lagi balasan azab ketika mayatnya di bawa untuk di makamkan. Saat mayatnya hendak masukkan ke dalam kubur, tanah tidak menerimanya (tak dapat di bayangkan bagaimana tanah tidak mau menerimanya).

kepergian Mustafa Kamal dari alam dunia dalam keadaan dilaknat di langit dan di bumi…,” tulis Abdullah ‘Azzam. Naudzubilahi min dzalik!

Dengan keputus asaan, mayatnya diawetkan sekali lagi dan dimasukkan ke dalam musium yang diberi nama EtnaGrafi (kalau tidak salah) selama 15 tahun sehingga tahun 1953). Selepas 15 tahun mayatnya hendak di makamkan kembali, tapi Allah Sunggauh Maha Agung, bumi sekali lagi tak mau menerimanya.

Habis ikhtiar, mayatnya diletakkan dalam keranda timah dan dibawalah ke satu tempat dibukit dan di sanalah akhirnya ia di makamkan namun dengan cara di tanam pada di celah-celah gundukan batu marmer yang beratnya 44 ton. Sungguh sangat teragis apa yang di alami Mustafa Kemal yang semasa hidupnya menghancurkan Islam, ulama-ulama sezaman dengan Kemal Atartuk telah mengatakan bahawa jangan kata bumi Turki, seluruh bumi Allah ini tidak akan menerima Kemal Atartuk!

Maha suci Allah dengan segala kebesarannya.. Itulah azab yang diterima oleh seorang yang menentang Agama Allah secara terang-terngan.. Belum lagi azab yang ditanggung di akhirat kelak yang kekal abadi..

Demikianlah, akhir hayat seorang diktator sekuler liberal penjagal Khilafah. Dan itulah yang selayaknya diterima oleh si murtad Mustafa Kemal Ataturk SANG LAKNATULLAH!!

Walau Mustafa Kemal Ataturk telah binasa, namun kader-kader dan pendukungnya di berbagai negeri, termasuk di Indonesia masih banyak.

Sejarah tentang Mustafa Kemal Ataturk banyak yang disembunyikan dan diputarbalikan. Mustafa Kemal Ataturk ditulis sebagai seorang pahlawan, dan sebaliknya Khilafah yang ia jagal digambarkan dengan gambaran yang sangat kelam. Tugas kita semua meluruskan penyimpangan sejarah ini, agar anak cucu kita tak salah menilai siapa Mustafa Kemal Ataturk ini. Amin.[SELESAI]

Bapak Turki Sekaligus Musuh dan Pengkhianat Islam

| Posted by: Qhia’ iYa_firman | 31 Oktober 2011

Sumber dari berbagai informasi

1 comment:

Anonymous said...

Idiot

Mengapa bangsa Indonesia harus memberikan rasa kepedulianya terhadap Palestina?
Sedikitnya ada 5 alasan yang mendasarinya yaitu:
1. Palestina adalah tanah yang diwakafkan Umar Bin Khatab kepada Umat Islam
2. Palestina adalah tempat suci Umat Islam
3. Palestina adalah Qiblat pertama Umat Islam
4. Palestina adalah negeri Isra' Mi'rajnya Baginda Nabi Muhammad SAW
5. Palestina adalah alasan Historis, Palestina mendukung kemeredekaan Indonesia
"DEMI KEBANGKITAN ISLAM KAMI RELA BERKORBAN UNTUK ISLAM YANG MULIA"

PAHAM ZIONISME DAN ISRAEL

Teror... Peperangan, pengusiran dan pembantaian... Selama puluhan tahun hingga kini Al Quds bersimbah darah, air mata dan penderitaan... Namun sebelumnya, terdapat masa di mana Palestina menjadi teladan bagi perdamaian, kerukunan dan keadilan. Pemeluk agama yang berbeda hidup berdampingan sebagai saudara dan beribadah dengan semangat saling menghormati dan menghargai. Masa kedamaian ini terjadi dalam sejarah di masa pemerintahan Muslim. Kala itu, wilayah ini di bawah pemerintahan Islam setelah pengambil-alihan Palestina oleh Khalifah Umar pada tahun 637 M. Pemerintahan baru ini memperlihatkan toleransi besar terhadap kaum Nasrani dan Yahudi. Sebagaimana ajaran Islam, pemerintahan Muslim mengizinkan pemeluk agama lain untuk hidup sesuai agama mereka masing-masing. Kekhalifahan Utsmaniyyah mengambil alih wilayah ini pada tahun 1517 dan memperlihatkan toleransi dan keadilan yang sama sebagaimana pemerintahan Muslim sebelumnya. Mereka membangun suasana perdamaian dan kebebasan di wilayah yang masih menjadi teladan hingga kini. Berkat “sistem bangsa,” yang mengizinkan pemeluk agama berbeda untuk hidup sesuai keyakinan masing-masing, kaum Nasrani dan Yahudi menikmati lingkungan yang penuh toleransi, keamanan dan kebebasan di wilayah kekhalifahan Utsmaniyyah.