Suara Palestina Untuk Dunia
Al-karamah, Kepala pemerintahan Palestina yang digulingkan; Ismail Haniya, mengumumkan bahwa Jumat kemarin (28/10) adalah awal pencanangan pembangunan mimbar Masjidil Aqsha yang diberkahi, sebagai wujud dari sikap optimis akan dibebaskannya kota Al-Quds dari tangan penjajah (Zionis).
Hal tersebut disampaikan Haniya dalam sebuah resepsi pernikahan salah seorang tawanan yang baru saja dibebaskan, di rumahnya, Gazza.
Dia mengatakan, "Kami telah menugaskan orang-orang yang kompeten untuk menyiapkan mimbar Masjid Aqsha, sebagaimana hal tersebut dilakukan oleh Panglima Salahudian (Al-Ayubi) yang menyiapkan mimbar Masjid Aqsha sebelum dia berhasil menundukkannya."
Salahudin merupakan panglima perang dari suku Kurdi pendiri negara Ayubiyah yang berhasil membebaskan Al-Quds pada tahun 1187.
Haniya menyatakan bahwa keputusan untuk menyiapkan mimbar tersebut sebagai realisasi dari wasiat salah seorang tawanan yang dibebaskan, yaitu DR. Abdul Aziz Umar saat dia menyampaikan pidato pada sebuah perayaan di Universitas Gazza. Beliau menambahkan, "Kami yakin kepada Allah bahwa kami sudah sangat dekat dengan terwujudnya saat-saat yang Allah janjikan tersebut, yaitu dibebaskannya Al-Quds sehingga Panji Tauhid akan tinggi menjulang."
Di sisi lain, Israel hingga kini tetap menganggap Jerusalem (Al-Quds) Timur dan Barat merupakan Ibu Kota abadi bagi mereka dan menolak mentah-mentah menjadikan wilayah ini sebagai bahan perundingan. Hal tersebut bertentangan dengan berbagai keputusan PBB serta sikap negara-negara internasional. Sementara pemerintahan Palestina menganggap bahwa Al-Quds (Jerusalem) timur, merupakan Ibu Kota negara Palestina.(alj)
sumber : Islammedia.com
No comments:
Post a Comment