Translate

“Rasa takut terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenar-benarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya.” (HR Ahmad)

“Raja (pemimpin) dan agama merupakan dua sejoli, tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya, karena agama adalah pondasi sementara raja adalah penjaganya, jika tidak memiliki pondasi maka akan hancur, dan jika tidak memiliki penjaga maka nilai-nilai yang terkadung didalamnya (Islam, Iman, Ihsan) akan rapuh dan segera sirna”
Assalâmu'alaikum warahmatullâhi wa barakâtuh

jadwal sholat

Akan lahir dari ilmu:

kemuliaan walaupun orangnya hina, kekuatan walaupun orangnya lemah, kedekatan walaupun orangnya jauh, kekayaan walaupun orangnya fakir, dan kewibawaan walaupun orangnya tawadhu'

05 May 2011

Sejarah Tanah Batavia (Sekarang Betawi)


SuarAsia

Posted by: Qhiaiya | 05 May 2011 | 21:45 PM




BETAWI = BATAVIA






Kota Jakarta sekarang merupakan daerah khusus ibukota negara, yang terdiri atas lima wilayah kotamadya : Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan dan satu kabupaten administratif yaitu Kepulauan Seribu. 

Batas-batas pemisah wilayah tersebut sekarang tidak tampak jelas lagi, berhubung banyaknya bangunan yang bermunculan dan perubahan tata kota Jakarta. Lebih dari empat abad lamanya arus pendatang ke Jakarta terus mengalir, bahkan sampai sekarang pun tampak semakin deras. Pada awal pertumbuhannya, Jakarta dihuni oleh orang-orang Sunda, Jawa, Bali, Melayu, Maluku, dan beberapa suku lain si samping orang-orang Cina, Portugis, Belanda, Arab, dan India. Bersama mereka masuk pula beragam adat tradisi yang dibawa oleh masing-masing suku atau bangsa tersebut. Bahasa pergaulan yang digunakan antar penduduk adalah bahasa melayu, yang telah banyak dipengaruhi bahasa Portugis, Cina, juga Inggris.

Secara perlahan-lahan terjadi pembaruan, yang mengakibatkan masing-masing suku atau bangsa tersebut kehilangan ciri khas budaya asalnya. Pada akhirnya, lahirlah ragam suku baru yang disebut masyarakat Betawi.

Masyarakat Betawi terus berkembang dengan ciri-ciri budaya yang khas, yang mudah dibedakan dari budaya suku-suku lainnya, yakni terutama dialek bahasa pergaulannya,pakaian, dan bentuk-bentuk kesenian serta ragam hiasnya. Dalam tingkat pendidikan, kini masyarakat Betawi sudah mulai merubah diri, pendidikan yang tinggi mereka rasakan sangat perlu untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan mengangkat harkat martabatnya. Ini membuktikan bahwa pola pikir masyarakat Betawi sudah mulai berubah menjadi lebih modern. Kota Jakarta yang semakin lama terus berkembang, dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya dari segi ekonomi, politik dan sosial budaya. Berbagai macam persoalan yang dihadapi saat ini telah membuat Kota Jakarta menjadi kota yang sangat keras.

(dari berbagai sumber)



...***Unity56199***...
...***Brigade Al-Karamah***...
suarasia.blogspot.com


No comments:

Mengapa bangsa Indonesia harus memberikan rasa kepedulianya terhadap Palestina?
Sedikitnya ada 5 alasan yang mendasarinya yaitu:
1. Palestina adalah tanah yang diwakafkan Umar Bin Khatab kepada Umat Islam
2. Palestina adalah tempat suci Umat Islam
3. Palestina adalah Qiblat pertama Umat Islam
4. Palestina adalah negeri Isra' Mi'rajnya Baginda Nabi Muhammad SAW
5. Palestina adalah alasan Historis, Palestina mendukung kemeredekaan Indonesia
"DEMI KEBANGKITAN ISLAM KAMI RELA BERKORBAN UNTUK ISLAM YANG MULIA"

PAHAM ZIONISME DAN ISRAEL

Teror... Peperangan, pengusiran dan pembantaian... Selama puluhan tahun hingga kini Al Quds bersimbah darah, air mata dan penderitaan... Namun sebelumnya, terdapat masa di mana Palestina menjadi teladan bagi perdamaian, kerukunan dan keadilan. Pemeluk agama yang berbeda hidup berdampingan sebagai saudara dan beribadah dengan semangat saling menghormati dan menghargai. Masa kedamaian ini terjadi dalam sejarah di masa pemerintahan Muslim. Kala itu, wilayah ini di bawah pemerintahan Islam setelah pengambil-alihan Palestina oleh Khalifah Umar pada tahun 637 M. Pemerintahan baru ini memperlihatkan toleransi besar terhadap kaum Nasrani dan Yahudi. Sebagaimana ajaran Islam, pemerintahan Muslim mengizinkan pemeluk agama lain untuk hidup sesuai agama mereka masing-masing. Kekhalifahan Utsmaniyyah mengambil alih wilayah ini pada tahun 1517 dan memperlihatkan toleransi dan keadilan yang sama sebagaimana pemerintahan Muslim sebelumnya. Mereka membangun suasana perdamaian dan kebebasan di wilayah yang masih menjadi teladan hingga kini. Berkat “sistem bangsa,” yang mengizinkan pemeluk agama berbeda untuk hidup sesuai keyakinan masing-masing, kaum Nasrani dan Yahudi menikmati lingkungan yang penuh toleransi, keamanan dan kebebasan di wilayah kekhalifahan Utsmaniyyah.